pelit, kata ini sering
diidentikkan dengan stereotype orang belanda.bagaimana tidak, mereka
punya motto elk dubbeltje omdraaien yang jika diterjemahan kira-kira
berarti: Putar koin dua kali sebelum berpikir untuk membelanjakannya,
jadi kalau mau menggunakan uang harus pikir-pikir lagi dengan kata lain
‘berhematlah’. Kalaupun harus ada pengeluaran maka harus ada peluang
keuntungan dari pengeluaran tersebut, ‘de kost gaat de baat uit’. Dan
istilah lain yang paling terkenal adalah going dutch! Istilah ini
diberikan oleh orang inggris kepada orang belanda karena kebiasaan orang
belanda bayar makanan dan minumannya sendiri-sendiri, meski mereka yang
mengajak atau mengundang orang lain ke restoran...
orang belanda selalu
berpikir soal dompetnya. Pelit bukan hal yang memalukan bagi orang
belanda tetapi merupakan sebuah kebajikan. Menurut cerita, kebiasaan
hemat & cermat orang belanda disebabkan karena mereka biasa hidup
susah, sejak jaman dulu para nenek moyang mereka harus bersusah payah
menimbun sebagian laut menjadi daratan, berlayar ke berbagai benua untuk
berdagang,karena lahan (konon luas belanda hampir sama dengan luas
propinsi jawa barat) dan cuaca tidak memungkinkan tanaman tumbuh
sepanjang tahun. Kerja keras, hidup hemat & cermat masih menjadi
tradisi hingga kini, walaupun belanda sudah menjadi salah satu negara
maju.
layaknya negara maju
lain, belanda menerapkan standard social service & social security,
yang biayanya diambil dari pajak masyarakat. Pajak pendapatan masyarakat
berkisar antara 30% sampai 60% penghasilan. Pajak lain seperti
rumah/lahan, air, energi dan lain-lain dipungut tiap tahun. Dengan pajak
yang tinggi ini, penduduk belanda harus mengatur seluruh pengeluarannya
dengan baik, bahkan membuat perencanaan dari jauh hari, misalnya
rencana vacantie atau liburan sudah dibuat setaun sebelumnya, memasukan
anak ke opvang (tempat penitipan anak) sebelum si jabang bayi lahir
karena waiting list yang panjang dll. Dilain pihak pajak yang besar itu
menguntungkan bagi masyarakat yang berpendapatan di level umr. Jadi
tidak heran kalau di belanda tidak kita jumpai orang yang sangat miskin
karena orang miskin diberi tunjangan yang berasal dari pajak masyarakat
tersebut. Pelayanan masyarakat sangat profesional karena tenaga manusia
dibayar pantas, mulai dari buruh kasar seperti pengangkut sampah sampai
profesi dokter.
industri di belanda
menawarkan kehidupan konsumtif. Tengok saja, hampir di semua toko atau
supermarket, model barang yang didagangkan selalu berganti setiap pekan,
saling bersaing memberikan aanbieding (potongan harga) yang menarik
sehingga sayang kalau harus dilewatkan, barang bagus & harga
terjangkau, kapan lagi? Tak heran jika ada sale, toko tersebut pasti di
serbu pembeli, tidak hanya membeli untuk keperluan sekali tapi untuk
sebulan! Karena prinsipnya seperti yang saya sebut diatas ‘de kost gaat
de baat uit’, beli sekarang mumpung murah, kalau besok-besok harga sudah
normal lagi, jelas tujuannya saving money.
konsep hidup hemat
& cermat orang belanda sebetulnya bisa kita ambil positifnya. Bagi
saya pribadi hal itu sudah tak asing lagi. Sejak kecil orang tua saya
pun sudah mengajarkan pada anak-anak untuk hidup hemat & cermat,
seperti memakai air secukupnya, tidak menyalakan barang-barang
elektronik jika tidak diperlukan, membelanjakan uang untuk hal atau
barang yang betul-betul diperlukan. Jadi ketika saya melabuhkan kaki di
kikkerland ini, saya sudah tidak terlalu kaget lagi melihat &
merasakan bagaimana setiap orang harus bekerja keras, hidup hemat &
cermat kalau tidak mau tekor pengeluaran setiap bulannya. Apalagi
pendapatan keluarga kami sekarang ini memang mengharuskan perencanaan
pengeluaran yang ketat sehingga setiap bulannya diharapkan tidak
melebihi anggaran.
selama hampir 6
tahun menetap di negeri kincir angin ini, saya melihat ada sisi positif
memahami & belajar konsep hidup hemat orang belanda. Meski tidak
terlalu sering kontak langsung dengan orang belanda karena terbentur
masalah bahasa, tetapi menggali informasi dari teman-teman indonesia
yang menikah dengan orang belanda, buku-buku, informasi di internet dan
dengan memperhatikan kebiasaan mereka, membuat saya jadi lebih tertarik
untuk mempraktekan sisi positif tersebut.
beberapa hal yang dapat kita adopsi dari konsep hemat & cermat orang belanda adalah:
sejak zaman dulu orang belanda dikenal sebagai pedagang ulet, melayari berbagai benua untuk mendapatkan bahan-bahan yang laku di pasar eropa. Jiwa dagang ini masih tertanam kuat dalam diri orang belanda, bahkan berdagang sudah mulai diajarkan sejak usia anak-anak. Contohya setiap koninginedag (perayaan ulang tahun ratu) tiba para orang tua mengumpulkan barang-barang & mainan layak pakai yang sudah tidak digunakan lagi dan membawanya ke centrum (pusat belanja) dimana pada hari itu semua orang boleh berdagang tanpa dikenakan pajak atau sewa tempat. Pagi buta mereka sudah siap menuju lokasi, mengambil tempat dan membiarkan anak-anak mereka menjual sendiri mainan-mainannya. Dengan cara ini orang tua telah mengajarkan bagaimana strategi dagang kepada anak-anaknya.
Saya pun sudah dua kali berkesempatan berdagang di hari koninginedag. Menjual kembali barang-barang yang tidak dipakai. Dari pengalaman ikut koninginedag ini saya jadi makin termotivasi untuk mengembangkan bakat dagang yang sebelumnya sama sekali tidak saya miliki. Terutama keberanian untuk menawarkan barang & belajar tawar menawar. Selain saat koninginedag, saya kini memberanikan diri membuka usaha sampingan membuat disain website & cover buku, terima pesanan makanan, apapun yang mungkin saya mampu lakukan. Karena untuk mencari pekerjaan formal tidak memungkinkan bagi saya yang tidak memperoleh ijin kerja karena saat ini kami mengantongi visa kbri.
Quote:
2. Cermat dalam mengeluarkan uang seperti yang telah disebutkan di atas, orang belanda snagat cermat dan terencana dalam hal pengeluaran uang. Meskipun industri menawarkan konsumerisme tetapi tetap saja orang belanda akan memilah barang mana yang diperlukan, atau jika harga & kualitas barang tersebut bisa menjadi investasi mereka tidak ragu untuk membelinya. Koran promosi dari toko-toko yang menawarkan sale, biasa dimanfaatkan untuk mengetahui barang apa saja yang sedang potong harga, toko tersebut juga memberikan pelayanan informasi melalui tv dan internet sehingga cakupan calon konsumen menjadi lebih luas. Kita dapat memanfaatkan informasi barang dengan potongan harga tersebut, terutama kalau kebetulan barang yang kita perlukan memang sedang sale. Jika uang mencukupi kita bisa membeli sesuai dengan anggaran yang disediakan untuk persediaan berikutnya. Dengan demikian kita telah menghemat anggaran beberapa barang. Strategi lain menghemat anggaran belanja, kebetulan di kota tempat saya tinggal (den haag) ada pasar rakyat, mirip pasar tradisional di indonesia. Di sana dijual aneka barang kebutuhan rumah. Mulai dari bahan makanan sampai perlengkapan rumah tangga. Harga jelas lebih miring dibandingkan toko, meski kualitas tidak ada garansi… harga akan makin rendah, saat hari menjelang sore. Meski bahan makanan yang dijual adalah sisa hari itu tetapi kualitas masih layak konsumsi, bahkan untuk ikan-ikanan kami bisa borong untuk keperluan 1-2 minggu. Sebaliknya, untuk menghindari pemborosan, disarankan tidak terlalu sering pergi berjalan-jalan hanya sekedar window shopping , karena jika kita tipe orang yang lapar mata, kemungkinan godaan untuk membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan akan sangat besar. Sebaiknya setiap bulan kita membuat daftar harga keperluan pokok, jika ada kelebihan dana maka bisa masuk ke pos lain atau ditabung untuk berbagai keperluan mendesak di masa datang. |
Quote:
3. Pandai memelihara barang orang belanda dikenal apik dan teliti memelihara barang. Berbeda dengan di indonesia dimana setiap barang yang rusak terutama barang elektronik, kita bisa membawanya ke bengkel atau ke tukang reparasi. Di belanda harga barang baru dengan upah yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki barang rusak hampir sama. Oleh sebab itu mereka telaten mengurus barang-barangnya karena jika barang rusak mereka lebih memilih membuangnya. Ketelatenan mereka memelihara barang kadangkala sangat menguntungkan orang lain, baik pendatang maupun orang belanda sendiri. Barang yang masih layak pakai bahkan masih tergolong bagus kadang sering dibuang begitu saja di pinggir jalan pada hari buang sampah, karena si empunya sudah bosan dengan barang tersebut. Sebelum barang tersebut masuk ke dalam mobil pengangkut sampah, tetangga atau penduduk sekitar boleh mengambil barang tersebut tanpa perlu malu, karena hal itu sudah lumrah. Jangan heran jika pagi-pagi kita bisa membawa pulang meja, lampu bahkan tv dan barang elektronik lainnya ke rumah! Kebiasaan membuang barang layak pakai ini, sekarang dimanfaatkan oleh sebuah lembaga nirlaba yang disebut kringloop yaitu toko secondhand yang menampung barang2 yang tidak terpakai lagi dari rumah-rumah, terutama keluarga yang pindah ke luar belanda dan tidak memerlukan barang-barangnya dibawa, atau hibah barang dari orang-orang jompo yang memilih tinggal di panti-panti perawatan. Di kringloop barang tersebut dijual lagi dengan harga sangat murah. Saya sering memanfaatkan kesempatan ini, layaknya penduduk lain kalau kebetulan saya menemukan barang layak pakai & kebetulan saya butuhkan, maka saya tak segan untuk memungutnya di jalan saat hari buang sampah. Begitu juga jika saya memerlukan barang yang saya rasa harganya di toko sangat mahal, saya bisa mencari & membelinya di kringloop. Tak ada yang usil menanyakan apakah winter jacket bermerk yang kita pakai adalah barang secondhand atau barang baru, yang penting bersih. Ada satu kebiasaan orang belanda dan penduduk pendatang umumnya dalam pemakaian barang, selain membuang & menghibahkan ke kringloop mereka kerap menglungsur (memberikan secara turun temurun kepada keluarga & teman) barangnya. Boleh jadi barang tersebut sudah berkali-kali pindah tangan karena terus diturunkan. Bagi penduduk pendatang hal ini sangat lumrah & membantu terutama bagi mereka yang baru datang dan masih belum memiliki barang. Sebagian barang-barang di rumah saya pun adalah barang lungsuran, tentu saja saya sangat terbantu karena selain tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli barang-barang tersebut, seringkali barang-barang itu diantar oleh si empunya ke rumah, berarti dua kali ketiban rejeki, alhamdulillah… |
Quote:
4. Sehat & irit dengan bersepeda negeri belanda identik dengan negeri sepeda. Disini penggunaan sepeda sebagai alat transportasi sudah menjadi budaya. Penggunaan sepeda sudah diperkenalkan sejak usia balita. Hampir disetiap pelosok jalan, sudut bangunan apalagi di parkiran stasion, kita akan menemui puluhan bahkan ratusan sepeda diparkir. Berbeda dengan di indonesia, memakai sepeda diidentikan dengan perekonomian keluarga yang rendah, di belanda sepeda dipakai mulai dari rakyat kecil hingga menteri. Mereka begitu mencintai budaya bersepeda, bahkan sedemikian pentingnya sampai-sampai demi kenyamanan & keamanan mereka memperlengkapi sepeda mereka dengan berbagai accesories, seperti tempat duduk bayi lengkap dengan pengamannya, keranjang, tas belanja, bahkan memodifikasi sepeda mereka dengan bentuk yang aneh disesuaikan dengan kebutuhannya (mengayuh dengan tangan, atau bersepeda dengan posisi tidur terlentang). Makanya jangan heran jika harga sepeda bisa lebih mahal dari harga mobil, bahkan ada yang mengasuransikan sepedanya just in case terjadi kerusakan atau hilang. Selain sebagai sarana transportasi sepeda juga dijadikan sarana rekreasi & olah raga, karena orang belanda sangat memperhatikan kesehatan tubuhnya. Dengan sarana penunjang yang sangat memadai, seperti disediakannya fiets pad atau jalan khusus untuk kendaraan roda dua, tempat parkir khusus sepeda, dan alat transport lain seperti kereta yang membolehkan kita membawa sepeda ke dalamnya (tetapi dikenakan biasa khusus) dan tentu saja lingkungan & udara yang bersih memungkinkan kita bisa bepergian jauh dengan aman dan tentu saja sangat irit ongkos. Karena biaya transportasi umum disini seperti bus, tram & train tergolong sangat mahal, maka sepeda bisa menjadi salah satu solusi penghematan pada pos anggaran transportasi. |
Quote:
5. Hemat energi meski belanda di kenal dengan negeri kincir angin (yang kincir anginnya digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik) dan negeri air karena begitu banyak sungai-sungai & kanal-kanalnya, bukan berarti harga energi (terutama listrik) dan air menjadi lebih murah, bahkan tergolong mahal karena setiap tahun setiap rumah tangga dikenakan pajak tahunan. |
Orang Belanda berupaya
menghemat penggunaan energi tersebut dengan cara menghindari pemakaian
listrik, air dan gas yang berlebihan. Contohnya, mereka tidak pernah
menyalakan lampu siang hari & mematikan lampu di malam hari, mencuci
dengan mesin cuci pada waktu tertentu yaitu ketika perusahaan listrik
memberikan korting, biasanya tengah malam atau pada hari libur.
Menyalakan verwarming atau pemanas hanya pada saat musim dingin saja.
Menggunakan air seefissien mungkin, begitu juga dengan gas. Berbeda
dengan penduduk pendatang, orang Belanda jarang memasak, pun kalau
memasak bukan masakan yang harus dimasak lama, untuk air minum (air
putih) mereka juga biasa meminum dari kran, karena air kran memang sudah
layak di minum langsung.
Bagi kita orang
Indonesia, kadang-kadang agak kesulitan melakukan upaya pengiritan
energi ini, bayangkan saja jika setiap hari kita harus memasak masakan
Indonesia yang agak rumit & lama, mandi sehari dua kali dengan
jumlah air yang banyak terutama pada musim panas, atau menghidupkan
pemanas meski bukan musim dingin (karena cuaca disini seringkali naik
turun terutama saat pergantian musim). Tampaknya bagi orang Indonesia,
terutama yang belum lama menetap di Belanda, berbagai
penyesuaian/adaptasi dengan keadaan perlu dilakukan sehingga pengeluaran
pada pemakaian energi ini bisa diatasi.
Demikian beberapa hal
yang dapat saya bagi, terutama dalam rangka survive hidup di negara
asing, yang segala sistem, budaya sampai fasilitas yang ada sangat
berbeda dengan yang biasa kita temui di tanah air.
Benar kata pepatah yang
mengatakan dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung yang bermakna
dimana berada kita tinggal, disanalah kita harus melakukan penyesuaian
yang tentunya dengan tetap tidak melanggar prinsip-prinsip syariah
agama. Dengan mempelajari & melakukan penyesuaian dengan sistem,
budaya & masyarakat di mana tempat kita tinggal, segala kesulitan
hidup akan lebih mudah diatasi, tentunya dengan tetap memohon padaNya
agar diberi kekuatan & kesabaran dalam menempuh hidup ini.
Wallahua’lam bishowab.
Sumber : Young and Top Community
0 Response to "Tips cara berhemat & Cermat ala Orang Belanda..."
Post a Comment