Beranda · Teknologi · Olahraga · Entertainment · Gaya Hidup

Bodoh Karena Cinta ? Nggak Masalah, Asal Cukup Sekali Seumur Hidup !

iklan murah

 Cinta itu memang rumit dan bisa runyam. Setiap orang punya pengalaman yang berbeda-beda, dan karena itu akan punya pemahaman yang berbeda pula dalam hal cinta. 

Yang pasti, kita nggak pernah bisa paham apa itu cinta dan bagaimana rasanya tanpa melalui prosesnya terlebih dahulu.  Kita mengenal cinta karena belajar, dan dalam proses pembelajaran itu, kadang kita harus jadi orang yang “bodoh” dulu.


 
  1. Mungkin Saat Itu, Yang Kamu Tahu Tentang Cinta Itu Seperti Ini..




Kamu diam aja diperlakukan buruk oleh pacarmu?  Kamu pernah mempertahankan hubungan yang jelas-jelas nggak akan membuatmu lebih baik?  Atau kamu berpacaran dengan orang yang seharusnya nggak kamu pacari?  Kalau iya, cinta memang pernah membuat kamu bertindak “bodoh”.

Tapi, kamu jadi seperti itu bukan karena kamu sengaja. Kamu tersakiti bukan karena kamu ingin.  Mungkin waktu itu pengetahuanmu tentang cinta masih belum dalam. Kamu belum cukup tahu cinta seperti apa yang sebenarnya kamu butuhkan,  dan yang seperti apa yang baik untuk dirimu.


  2. Proses Uji Coba.


Cinta itu ada karena proses dan uji coba.  Semua orang di dunia ini juga sedang bereksperimen dengan hal yang sama.
Kita nggak punya dasar atau bawaan apa-apa untuk jadi sempurna dalam urusan cinta. Semua orang pernah “bodoh”,  dan semua orang pernah gagal. 
Yang paling penting bukanlah sukses menikah dengan pacar pertama yang kamu punya. Yang paling penting adalah siapapun yang kamu nikahi nanti,  pengalaman-pengalaman cintamu sebelumnya akan menjadikanmu lebih siap dan dewasa.


3. Bukan Kegagalan, Tapi Pembelajaran.

Pada akhirnya, kita akan tahu mana yang salah dan yang benar dalam hal cinta ketika kita berkaca dari “kebodohan” masa lalu.  Kita bisa mendapatkan yang lebih baik hanya ketika kita pernah merasakan pengalaman-pengalaman pahit.
Ini bukan kegagalan, melainkan sebuah pembelajaran.  Biarkan pengalamanmu jadi acuan untuk mengambil keputusan di masa depan. Hanya dengan ini, kamu bisa menemukan seseorang yang tepat bagi hidupmu.


 4. Setiap Orang Berhak Berusaha Bahagia, Apapun Hasilnya.


Orang bilang, cinta itu bisa bikin kita nggak waras.  Logika kita harus mengalah pada apa yang kita rasakan dalam hati. Kita berhenti berpikir, dan hanya mengandalkan perasaan.  Kita nggak butuh alasan apa-apa untuk mencintainya, karena kita hanya berusaha bahagia.  Karena pada saat itu, kita merasa dia lah yang kita cari. Kita merasa hanya dengannya kita bisa bahagia.
Perasaan seperti itu sangat manusiawi.  Setiap orang berhak untuk merasakan kebahagiaan, dengan caranya masing-masing.


  5. Sebuah Proses Pendewasaan.


Manusia akan selalu belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat,  tak terkecuali persoalan cintanya. Dia akan menyadari lalu berusaha memperbaikinya, dengan harapan dirinya tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.
Kesalahan adalah sebuah pengalaman.  Dari sebuah pengalaman seseorang akan selalu berusaha menggali makna. Kebodohanlah yang bisa mendewasakan kita.


  6. Kamu Jadi Tahu Bagaimana Rasanya Sakit Hati.


Setiap kegagalan akan berujung pada kekecewaan.  Ketika kita sadar telah berbuat bodoh hanya demi cinta, kita tahu bagaimana rasanya sakit dan bagaimana rasanya terluka.  Karena luka dan sakit hati itu, kita belajar bagaimana untuk bisa bangkit dan pulih.  Dan sekarang, kita tahu bagaimana cara mencegah, mengobati dan menghadapinya.

Pertanyaan yang SERING ditanyakan padamu tiap LEBARAN dan cara men JAWAB nya

iklan murah


Akhirnya lebaran pun datang ! Hari ini kita akan dihadapkan pada agenda rutin yang terjadi setiap tahun. Tentu kamu sudah tidak asing dengan agenda silaturahmi keluarga besar dan halal bihalal. Di momen tersebut semua anggota keluarga akan berkumpul dan saling bermaafan.

Selain salam tempel yang menyenangkan, ada juga hal yang kerap membuat miris di tiap lebaran. Kamu akan dihadapkan pada berbagai pertanyaan wajib yang terkadang malas untuk dijawab, tapi kalau nggak dijawab juga nggak enak sama anggota keluarga yang tanya.


1. “Waah, Udah Besar Yaaa?“

Pertanyaan ini pasti muncul setiap kamu bertemu anggota keluarga di momen silaturahmi. Sepertinya proses pertumbuhanmu adalah misteri yang terjadi dalam semalam. Padahal setiap tahun kalian bertemu, dan perasaan kamu juga tidak bertambah besar secara drastis, kok.

Saat dihadapkan pada pertanyaan macam ini cara yang paling aman untuk menjawab adalah dengan mengubahnya jadi bahan bercandaan:

Tante X: “Iiih, kok kamu udah gede aja sih?”

Kamu: “Hehe iya dong Tante. Tina Toon dan bayi kuda laut aja bisa gede, masak aku kecil terus”


2. “Udah Semester Berapa?” atau “Udah Kelas Berapa?“

Pertanyaan wajib lain yang menyapamu setiap lebaran adalah keingin tahuan keluarga soal perkembangan studi. “Udah semester berapa?” atau “Udah kelas berapa?” seakan jadi pertanyaan template yang pasti mampir.

Kalau studimu lancar-lancar aja sih gak pertanyaan ini gak akan jadi masalah. Tapi kalau kamu masih terseok-seok menyelesaikan studimu tentu akan lain cerita. Salah jawab, bisa-bisa kamu menerima gempuran nasihat karena dianggap tidak serius belajar.

Nah, biar pertanyaan ini tidak membuatmu terkaget-kaget jawablah saja dengan kalem sembari menyelipkan harapan agar orang yang bertanya juga ikut mendoakan kelancaran studimu.

Oom-yang-udah-lama-gak-ketemu : “Udah semester berapa sekarang?”

Kamu-yang-gak-lulus-lulus: “Hehe udah semester akhir Oom. Doain dong makanya biar cepat lulus”


3. “Udah Keterima Kuliah Dimana?“

Pengumuman seleksi penerimaan mahasiswa baru saja keluar beberapa pekan lalu. Pasti topik ini akan jadi topik hangat yang dibicarakan dalam momen kumpul-kumpul keluarga saat lebaran. Bagi kamu yang sudah jelas mau diterima dimana, selamat! Kamu sudah aman dari cecaran pertanyaan yang mengiris hati ini.

Tapi buat kamu yang belum tahu akan melanjutkan pendidikan di institusi mana, baliklah momen pertanyaan itu jadi bahan bercanda santai. Nyari kuliah udah susah, gak perlu mikirin jawaban yang susah-susah lagi kan?

Pertanyaan: “Eh, jadinya kau kuliah dimana?”

Jawaban: “Yaelah Tulang (ceritanya di keluarga Batak), jodoh aja harus dicari dengan sabar. Masa tempat kuliah enggak sih?”


4. “Udah Lulus?” atau “Kapan Lulus?“

Ini nih pertanyaan paling sensitif tingkat 2 buat para mahasiswa tingkat akhir. Momen silaturahmi bersama keluarga secara tidak langsung jadi pendorong kasat mata biar kamu segera lulus. Sori ya, kalau untuk pertanyaan ini Hipwee gak bisa kasih saran untuk tangkisannya.

Cuma 2 hal yang bisa kamu lakukan agar pertanyaan ini tidak lagi mampir ke hidupmu:

Tanam dirimu di depan laptop atau komputer
Kerjakan tugas akhir dengan serius biar segera lulus.


5. “Gimana Skripsinya?“

Kalau pertanyaan “Kapan lulus” itu masuk pertanyaan sensitif tingkat 2, maka pertanyaan tentang skripsi sudah masuk pertanyaan bahaya yang menempatkanmu di status “Siaga”. Buat mahasiswa tingkat akhir skripsi itu ibarat lumpur hisap yang bisa membuatmu terjebak bertahun-tahun lamanya.

Pertanyaan mengenai skripsi memang tidak bisa dihindari. Ketika pertanyaan ini menghampirimu kamu hanya bisa menyiapkan senyum manis sembari bilang,

“Ini lagi dikerjain kok. Doain aja ya cepat kelar”


6. “Sekarang Kerja Dimana?” atau “Lagi Sibuk Apa?”

Sebenarnya dua jenis pertanyaan diatas adalah bentuk perhatian keluarga tentang perkembangan hidupmu. Sayang, kadang pertanyaan itu juga bikin kamu gak nyaman. Apalagi bagi kamu yang baru lulus dan masih berusaha mencari pekerjaan.

Ke-kepo-an anggota keluarga sebenarnya bisa kamu atasi dengan santai dan adem. Tempatkan saja pertanyaan ini seperti pertanyaan filosofis tentang arti hidup:

Anggota keluarga kepo: “Kamu lagi sibuk apa sekarang?”

Kamu: (jawab dengan muka serius) “Lagi sibuk memperbaiki diri buat menyambut jodoh, Tante, hehe”

Mereka akan diam mendengar jawabanmu yang tidak terduga. Kamu bisa melanjutkan makan opor dengan tenang, deh.


7. “Kapan nyampe?”

Buat kamu yang tinggal di luar kota dan menggunakan momen untuk mudik, pertanyaan ini tentu sudah akrab di telingamu. Bahkan sebelum ditanya bagaimana kabarmu, pertanyaan ini akan lebih dulu mampir.

Reka Adegan:

Kamu baru ketemu anggota keluarga yang sudah tidak saling bertemu selama hampir 1 tahun
Sambutan mereka: “Heh, kapan nyampe?“
Perasaanmu: “Kapan aku datang lebih penting daripada nanyain kabarku ya? Sediiih”


8. “Macet Gak Di Jalan?“

Ini pertanyaan basa-basi banget. Udah jelas dari tahun ke tahun situasi mudik tambah kacau dan macet. Yakali aja Broh, secara ajaib kamu gak kena macet? Dikira mudik pake Bouraq apa ya?

Pertanyaan macam ini layak dijawab dengan tenang dan manis sembari menjelaskan bagaimana kondisi jalanan yang kamu hadapi saat mudik.

Padahal dalam hati sih pengen teriak,

“YA MENURUT NGANA GITU, GAK MACET?”


9. “Kapan Balik?”

Nah, ini juga jadi tipe pertanyaan ambigu yang menyapamu setiap lebaran. Setelah ditanya “Kapan sampe?” kadang kamu langsung dihadapkan pada pertanyaan, “Kapan balik?“. Padahal belum ada 1 hari full kamu menetap di kampung kelahiranmu.

Tidak jarang juga pertanyaan ini membuatmu bingung. Sebenarnya mau nanya kapan balik dari kota tempat kerja/kuliah ke daerah asal, atau mau menanyakan kapan kamu kembali ke perantauan sih? Please, lebih spesifik dong nanyanya.


10. “Mana Oleh-Olehnya?“

Tidak hanya pertanyaan, tidak jarang kamu juga akan menghadapi todongan. Perminyaan oleh-oleh kerap dilontarkan ke kamu yang datang dari luar kota dan daerah tempatmu merantau punya panganan atau barang khas yang biasa digunakan untuk oleh-oleh. Pertanyaan tentang oleh-oleh akan sering menyapamu tiap lebaran.

Biar pertanyaan ini gak mengganggu, sisihkan saja sedikit dana demi membeli oleh-oleh untuk keluargamu. Tapi kalau kamu memang tidak ada anggaran untuk membeli buah tangan, tebarkan saja senyum manis dan ucapkan maaf karena tidak ada oleh-oleh yang bisa kamu bagikan.

“Maaf ya Oom, Tante. Maklum masih mahasiswa. Tiket mudik aja udah bikin kantung kering”


11. “Loh, Kok Makin Gendut?“

Kakak-sepupu-yang-tidak-sensitif: “Loh, kok kamu gendutan?”

Kamu: “Ah masak sih? Ini cuma segeran doang, kali. Bahagia sih emang aku kerja di Bali” (padahal dalam hati pengen ngamuk)

Tips untuk menghadapi pertanyaan tentang kenaikan berat badan tanpa emosi:

Ganti kata gendut dengan segar
Pasang senyum lebar
Berusaha yakinkan orang yang bertanya padamu kalau berat badanmu naik karena kamu bahagia
Pakai baju longgar (lebaran saat yang tepat untuk pakai kaftan dan gamis, kan?) biar lemakmu gak kelihatan kemana-mana
Pasang senyum manis sepanjang acara agar mereka yakin kalau kamu memang bahagia.


12. “Ya ampun, langsing banget. Cantik! Rahasianya Apa?“

Walau terlihat manis, bukan berarti pertanyaan macam ini tanpa jebakan. Kalau kamu gak hati-hati menjawabnya bisa-bisa kamu dianggap arogan. Tanggapilah pujian macam ini dengan muka kalem dan rendah hati. Jangan paparkan perawatan yang kamu ikuti. Pokoknya tetap injakkan kaki di bumi.

Pujian yang membuatmu berbunga-bunga: “Duuh, cantik banget sekarang. Rahasianya apa?”

Kamu yang sebenarnya senang tapi tetap kalem: “Gak pake apa-apa kok. Olahraga sama pakai air wudhu aja, Tante”

Kemudian keluargamu akan menganggapmu bijak dan alim.


13. “Mana Calonnya?”

Pertanyaan tentang pasangan hidup juga jadi salah satu pertanyaan yang selalu mampir tiap lebaran. Tanpa ada angin apapun, kamu yang sudah cukup dewasa untuk punya pasangan bisa dihadang pertanyaan yang membuat jantungmu sejenak berhenti — seperti:

“Mana calonnya? Kok gak diajak?”

Tentunya kalau kamu punya pacar, pertanyaan macam ini bisa dijawab dengan enteng. Tapi kalau jomblo? Hmmmmm, sakit ya jawabnya. Kalau memang kamu masih belum punya pasangan dan kena pertanyaan ini maka inilah yang bisa kamu lakukan:

Bilang jujur sambil nyengir-nyengir: “Hehe, masih jomblo kok“
Tambahkan embel-embel: “Makanya bantu cariin dong” (datangnya jodoh nggak ada yang tahu kan?)
Kalau memang udah desperate banget, jawab aja: “Masih di masa depan calonnya. Lagi LDR“


14. “Kapan Nikah?“

Gempuran pertanyaan ini tidak akan pandang bulu. Mau kamu udah punya pacar atau belum, kalau dirasa sudah cukup umur untuk menikah maka anggota keluarga akan tetap menanyakan hal ini padamu. Kesal sih pasti, karena kamu yang mau nikah kok mereka yang ribut?

Jika kamu masih jomblo atau sudah ada pasangan namun belum berencana membawa hubungan kalian ke arah yang lebih serius, kamu bisa menggunakan 12 alasan ini untuk menghindari pertanyaan “Kapan nikah?” yang sakral itu.


15. “Kapan Punya Anak?”

Seperti cobaan hidup yang tak berujung, walau kamu sudah menikah pun pertanyaan tidak akan berhenti menghampirimu di momen lebaran. Udah nikah sih, tapi belum punya anak maka seluruh anggota keluarga akan getol bertanya:

“Kapan punya anak? Ditunda ya?“

Pertanyaan ini cukup sensitif bagi pasangan suami istri. Saat kamu mendapatkan pertanyaan ini, jangan dibawa stress ya. Anggota keluargamu cuma ingin keluarga kecilmu segera lengkap, kok. Buat kamu yang masih sering mengajukan pertanyaan ini ke pasangan yang sudah menikah tapi belum punya anak, tolong lebih sensitif lagi ya. Kalau kamu yang ada di posisi mereka, ditanyain soal anak itu nggak enak loh.


16. “Kenal si X nggak? Kenal si Y nggak?“

Kalau kamu bertemu sepupu jauh yang tidak begitu dekat, pertanyaan soal teman-teman yang satu kota atau satu institusi pendidikan jadi penyelamat kecanggungan. Kalian akan saling bertukar pertanyaan dengan pola seperti ini:

“Halo, kuliah atau kerja dimana?”
“Oooh di UGM? Kenal si Anu nggak? Kenal si Itu nggak?”
Padahal kalian melupakan fakta kalau UGM itu buesar dan akan mustahil beda kluster keilmuan bisa saling kenal dengan mudah.


17. “Mau makan apa? Tambah Lagi Ya!“

Melimpahnya makanan sepanjang lebaran membuat kamu selalu diminta mengambil porsi makan tambahan setiap bertandang ke rumah kerabat untuk bersilaturahmi. Tindakan ini sangat wajar sih, sebab menjamu tamu memang sangat penting dilakukan sepanjang hari raya.

Daripada repot-repot nolak kenapa kamu tidak menikmati saja berbagai panganan khas lebaran yang hanya bisa dinikmati dengan bebas setahun sekali itu? Siapkan saja perut lebar-lebar agar bisa mencicipi semua makanan yang disajikan.

Nyam! Nyam!


18. “Kabarnya (Nama Mantanmu) Gimana?”

Sudah pernah membawa pasangan ke keluarga tapi kemudian putus di tengah jalan? Jangan kaget kalau tiba-tiba nama mantan pasanganmu ditanyakan oleh anggota keluarga di momen silaturahmi lebaran. Pertanyaan ini pasti bikin sakit hati dan teringat lagi ke momen manis yang sudah dilewati.

Tapi hey, kamu harus terus bisa berjalan maju kan?

Tanggapi saja pertanyaan ini dengan kelakar:

“Udah habis masa berlakunya Tante, udah kadaluwarsa”

“Jam segini sih kayaknya dia lagi makan opor Oom, atau tidur siang“

Jawablah sesantai mungkin. Padahal dalam hatimu…..sakit.

Nah, itu tadi pertanyaan yang akan rutin mampir padamu tiap lebaran dan cara menyiapkan jawaban untuk menangkisnya. Semoga lebaran mu kelak menyenangkan dan bebas dari pertanyaan yang membuat hati perih, ya. Selamat merayakan hari kemenangan!



Selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin

Beberapa masalah cewek yang dibuat oleh mereka sendiri

iklan murah


Berikut ini ane mau share beberapa tentang cewek berdasarkan pengalaman pribadi dan curhatan teman. yang mungkin ada beberapa cowok yang merasa sebel dengan cewek yang seperti ini.

langsung aja gan, Lets cekidot :



1. Berat Badan


Sebenernya bukan cuma cewek doang sih yang punya masalah dengan berat badan, cowok jaman sekarang juga ada yang meratiin berat badan. Tapi umumnya sedikit sih, karena cowok masih punya perinsip asalkan punya banyak duit, cewek bisa dijepit.

Kalau cewek, mereka bakal berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan berat badan yang paling ideal. Padahal sih gak semua cowok juga pengen nyari cewek yang langsing, singset, dan sintal. Lalu berat badan ideal cewek itu ditunjukan buat siapa dong? Gak ada. Karena pada dasarnya cewek itu cuma gampang terpengaruh dengan apa yang dikasih tau sama media. Kasihan sih sebenernya, tapi ya gitu deh cewek, udah dikasih tau tapi gak mau dengerin. Tetep diet ketat dan minum obat yang ujungnya bikin sakit.




2. Ngeluh Kecapean


Bukan cewek kalau gak pernah ngeluh. Nah yang paling sebelinya lagi mereka itu suka ngeluh kecapean, yang mana capeknya itu karena dibikin sendiri. Misalnya nih: capek karena pake high heel pas ke kondangan atau ke party, capek nenteng tas karena isinya perlengkapan perang, padahal jalannya cuma ke tukang ketoprak depan komplek.

Nah kalau udah ngeluh kecapean kayak gini ujung-ujungnya yang jadi korban ya cowok lagi deh. Makanya ya para aganwati kaskuser kasih tau nih, gak perlu lah kamu berpenampilan berlebihan karena sesungguhnya kamu itu cantik apa adanya. Tsaah!




3. Risih di liatin orang


Mungkin karena alasan biar terlihat lebih seksi atau sekedar ingin ngikutin trend, cewek suka berpakaian yang bisa dibilang mengundang kaum Adam untuk menatapnya. Trus kalau udah diliatin, si cewek jadi risih deh. Bukannya ane ngatur-ngatur cara berpakaian cewek sih, tapi harus sesuain juga sama tempatnya. Ya kali mau ke minimarket beli Chiki pake baju seksi?




4. Minta Turun dari Mobil


Rata-rata cewek itu sulit memecahkan masalah. Senjata mereka itu cuma nangis atau nggak lari dari masalah tersebut. Tapi sayangnya pilihan mereka terkadang malah bikin masalah baru buat mereka sendiri. Misalnya kalau lagi berantem sama cowok di mobil, karena ngerasa udah muak dan gak bisa nyelesain masalahnya, si cewek ujug-ujug minta diturunin dari mobil. Kalau cowoknya gak mau, si cewek semakin membabi buta dan mengancam mau tetep turun walaupun mobil sedang melaju kencang.

Cowok pun akhirnya mengamini permintaan tersebut. Mobil dipinggirin, dan cewek keluar dari mobil kemudian jalan menjauh. Tapi gak begitu lama si cewek sadar kalau dia gak tau ada di mana. Taksi pun jarang ada yang lewat. Akhirnya si cewek sendirian di pinggir jalan sampe berjam-jam. Nah, kalau udah kayak gini si cowok lagi akhirnya yang disalahin. Tsk




5. Bingung Nentuin Pilihan


Selain gak bisa memecahkan masalah, cewek juga sangat kurang pandai dalam menentukan pilihan. Mereka bisa gelisah dan bahkan sampai stress buat nentuin pilihan. Lucunya, hal ini dibuat oleh mereka sendiri.

Contoh:

Dari rumah udah yakin mau ngebeli baju garis-garis berwana hijau. Trus pas udah sampe tokonya baju tersebut udah dicobain dan cocok. Waktu mau bayar, si cewek malah milih ngeliat-ngeliat dulu baju yang lain. Ternyata ada baju lain yang mencuri perhatiannya. Karena uangnya pas-pasan, si cewek pun gundah gulana milih baju mana yang harus dibeli. Kalau udah bingung kayak gini, akhirnya cowok lagi yang dijadiin tumbal dengan dikasih pertanyaan jebakan,"Menurut kamu bagusan yang mana?"




7. Ngerusak Hubungan Dengan Temen Cowok


Kalau lagi gundah gulana, dicari-cari deh tuh temen cowoknya. Mulai lah curhat dan cerita macem-macem tentang masalah dia. Akhirnya berlanjut sampai sering jalan bareng, sampai satu titik si cowok ngerasa alangkah lebih baik kalau hubungan ini naik level. Pas ditembak ternyata si cewek malah bilang,"Aku anggap kamu udah kayak Abang aku sendiri!". Hubungan pertemanan pun mulai kurang sehat. Si cowok pun berfikir udah saatnya untuk menjauh.

Gak lama kemudian, si cewek nyari-nyariin lagi. Curhat lagi, jalan bareng lagi. Yap, si cowok pun nembak lagi. Jawabannya udah tentu penolakan lagi. Kali ini si cowok kesel, dan akhirnya mereka pun saling bermusuhan.

Buat para cewek, jangan dong kasih harapan palsu ke temen cowok. Kasihan tau. Apalagi kalau ternyata temen cowok kamu belum pernah pacaran seumur hidupnya. Buat para cowok, mendingan pelajari lagi deh sifat cewek, biar kamu gak mudah dimanfaatin.




7. Telat Datang Bulan


Buat cewek yang udah dewasa, kedatangan tamu adalah kegiatan rutin diselenggarakan tiap bulannya. Biasanya sih perhelatan yang penuh dengan emosi ini jadwalnya tetap. Ya kalau pun mundur palingan gak sampe jauh-jauh amat. Dan cewek bakal sangat khawatir bin ketakutan kalau ternyata si tamu datangnya telat banget.

Sebenernya sih hal ini bisa disebabkan karena faktor kecapean. Tapi kadang cewek bandel, kerja dan pestanya terlalu rajin. Karena jadwal yang padat tersebut, akhirnya si tamu pun sulit mengatur jadwal bertamu ke tempat si cewek. Makanya jangan terlalu capek ya wahai para cewek.


Sekian, kalau ada yang salah atau kurang mohon di tambahkan gan, Semoga Bermanfaat :)

Orang Narsis Jarang Punya Teman atau Sahabat...

iklan murah


Tak ada manusia yang sempurna. Setiap orang di dunia ini terlahir dengan sifat dan karakter yang berbeda-beda, positif dan negatif. Jadi, jangan pernah mengharapkan kesempurnaan dari siapa pun. Sebaliknya, ikhlaskan diri untuk menerima kebaikan dan keburukan seseorang, terutama teman.
Namun, terkadang ada beberapa sifat teman yang acap kali menguji kesabaran kita, hingga membuat jengkel bukan kepalang. Untuk lebih detail, simak beberapa sifat teman dengan kategori menyebalkan:

1. Si tukang ngaret
Rata-rata orang Indonesia memiliki kebiasaan jam karet, alias sering terlambat. Kondisi lalu lintas padat dan macet menjadi alasan yang dimaklumi, tapi kalau keseringan harus selalu menunggu, Anda pasti bosan dan kesal.

Bagaimana menyikapi teman dengan kebiasan yang demikian? Cobalah untuk membicarakannya, seperti misalnya, "Kalau kamu terlambat terus, itu membuat saya jadi merasa dilupakan sama kamu."
 Jika tak berubah juga, cobalah berkompromi terhadap sifat buruknya ini dengan cara  memilih lokasi bertemu di tempat yang asyik untuk beraktivitas sembari menunggu kehadirannya.

2. Si pesaing
Sekalipun sudah berteman akrab, tentunya rasa iri dan sifat kompetitif  kepada teman, sesekali terbersit dalam hati serta pikiran. Situasi ini paling sering terjadi pada pertemanan antarwanita.
Misalnya, ketika Anda mendapatkan promosi di tempat kerja, alih-alih memuji dan turut bahagia dengan pencapaian Anda, si teman malah langsung menunjukkan berbagai prestasinya, tanda tak mau kalah.

"Menjadi kompetitif terhadap teman sendiri merupakan tanda ketidakamanan. Ia hanya merasa baik ketika dirinya berada dalam posisi yang lebih tinggi," kata Amy Alkon, penulis buku I See Rude People.

3. Si narsis
Narsis tak cuma terbatas pada orang yang gemar berfoto diri sendiri saja. Kategori narsis juga mencakup sifat yang selalu ingin selalu jadi pusat perhatian. Setiap kali bertemu, fokus obrolan inginnya “wajib” terarah padanya. Orang seperti ini umumnya jarang memiliki sahabat atau teman dekat.

4. Si pesimis
Jika berusaha, tak ada hal yang mustahil di dunia. Namun, tak sedikit orang yang tidak percaya dengan teori tersebut. Bagi mereka, semua hal dalam kehidupan ini jarang yang berjalan dengan baik. Sifat yang demikian menunjukkan pesimistis yang kronis.
Anda harus hati-hati dengan teman yang cepat putus asa dan mudah menyerah. Sebab, sifat pesimistis mudah menular.

5. Si pelit
Pada lingkup sosial, ritual traktir antarteman sepergaulan merupakan hal yang lumrah. Apalagi kalau sedang dapat bonus atau hadiah. Nah, yang paling menyebalkan itu kalau punya teman yang superpelit dan perhitungan. "Masalah uang bisa membunuh persahabatan," kata Morrison.

Sumber :

Alasan Pria Cari Pasangan yang Mirip dengan Sang Ibu...

iklan murah


Ada sebuah teori tidak resmi yang mengatakan bahwa pria mencari pasangan hidup yang mirip dengan ibu mereka. Benarkah demikian?


Mungkin banyak wanita yang pernah mendengar  suami mengatakan bahwa masakan mereka sama enaknya dengan masakan sang ibu, atau senyum mereka cantik seperti senyum ibunya. Menurut pria, pujian-pujian tersebut merupakan sanjungan tertinggi yang diucapkan suami pada istrinya. 

Sebenarnya, apa sih alasan seorang pria mencari pasangan yang mirip-mirip dengan ibu mereka? Baca terus!

Zona nyaman
Para pria percaya, hidup bersama seorang istri yang memiliki kepribadian sama dengan ibu mereka, merupakan kehidupan ideal yang nyaman dan menyenangkan.

Akur dengan mertua
Sebelum melamar pasangannya, salah satu pertimbangan yang dipikirkan oleh pria adalah tingkat keakuran antara calon istri dengan sang ibu. Tujuannya untuk menghindari terjadi konflik di masa mendatang. Sebab, bagi pria, memilih antara ibu dan istri, merupakan hal tersulit yang bakal membuat mereka stres dan depresi. Maka dari itu, pria akan berusaha mencari pasangan yang sekiranya berpotensi menjalin hubungan baik dengan ibu di rumah.

Pria adalah anak-anak berusia dewasa
Di angka berapapun usia seorang pria, kabarnya mereka tetaplah seorang bocah yang acap kali membuat kesal dan jengkel. Kaum pria, terutama di Indonesia, terbiasa dilayani oleh ibu mereka.
Mau pakai baju, tinggal ambil di lemari. Mau makan, sudah tersaji di meja makan. Mau tidur, kamar sudah dalam kondisi rapi dan wangi. Dengan demikian, tak sedikit pria yang mencari wanita rajin seperti ibu mereka, agar usai menikah, sang istri bisa merawat mereka dengan baik.

Masakan terlezat di dunia, masakan ibuWanita yang jago memasak memiliki nilai tambah di mata pria. Terutama jika sajian yang dihidangkan bercitarasa persis seperti masakan ibu, mereka pasti akan memberikan semua yang Anda mau. 

Menebus kesalahanTak semua pria memiliki masa remaja yang sempurna dan minim pengalaman buruk. Alhasil, saat mereka dewasa, mereka kerap dilanda perasaan bersalah dan berdosa pada ibu. Inilah salah satu yang membuat pria mencari pasangan mirip dengan sosok yang melahirkan mereka ke dunia tersebut. Tujuannya, untuk memperbaiki kesalahan pada ibu dengan berbuat baik pada sang istri.

Teori Freudian
Berdasarkan ahli psikologi, Sigmund Freud, insting alami pria adalah melindungi ibunya, bahkan dari ayah mereka sekali pun. Jadi, saat mereka bertemu dengan sosok wanita yang mirip sang ibu, tanpa mereka sadari mereka ingin segera menjaga dan melindungi wanita tersebut.

Tipe Penonton Bioskop yang Menyebalkan

iklan murah


Pernah kesel nggak sama orang-orang disekitar waktu lagi nonton bioskop? Memang ada beberapa jenis orang yang terlahir dengan bakat menyebalkan di bioskop. Ini adalah tipologi 10 jenis penonton menyebalkan yang kamu sering temui di bioskop. Kalau ketemu mereka, tegur aja ya. Biar nggak ganggu acara nonton orang lain.

Quote:
1. Tipe ke toilet berjamaah


Spoiler for ilustrasi


Tipe ini biasanya didominasi oleh cewek-cewek ABG. Ciri-cirinya 2. Pertama, mereka selalu cekikikan didalam ruang bioskop. Ada aja yang diceritain. Kadang kita nggak tahu mereka ini mau nonton atau mau ngegosip.

Ciri kedua, mereka nggak pernah ke toilet sendirian. Entah takut atau memang ke toilet berjamaah sekarang sedang naik daun. Ditengah film, minimal dua orang dari kelompok ini akan pergi ke toilet bersamaan dan mengganggu pandanganmu. Tipe ini juga paling sering menuh-menuhin toilet. Mereka ke toilet kayak naik haji deh, yang pipis satu yang nganterin banyak.

Quote:
2. Orang yang gak sadar kalau handphonenya bunyi


Spoiler for ilustrasi


Oke, sebagai manusia kita memang tidak pernah lepas dari kekurangan. Wajar aja sih kalau seseorang lupa menonaktifkan nada deringnya sebelum pertunjukan film dimulai. Anehnya, orang ini tingkat kepekaannya 0.

Udah tahu handphone yang bunyi itu posisinya dekat dengan dia, plus berdering dengan ringtone yang dia pasang sendiri. Kok ya bisa masih nggak sadar? Uniknya lagi, biasanya orang-orang ini memasang ringtone yang mengganggu telinga. Kebayang dong menyebalkannya kalau mereka gak segera mematikan ponsel waktu film masih diputar?

Quote:
3. Handphone Silent, Tapi Bergetar Sepanjang Waktu


Spoiler for ilustrasi


Sebenarnya orang ini sudah cukup beradab dengan mematikan nada deringnya. Tapi sebagai gantinya, dia meletakkan ponsel di tempat meletakkan gelas minuman di kursi. Dan handphonenya bergetar SEPANJANG WAKTU karena menerima pesan singkat.

Rasanya seperti ada gempa bumi lokal di tempat dudukmu jika kamu duduk bersebelahan dengan tipe yang satu ini.

Quote:
4. Tipe Ongkang-Ongkang Kaki di Sandaran Kepala Orang


Spoiler for ilustrasi


Orang ini selalu menggunakan sandaran kepala orang lain sebagai tempatnya meletakkan kaki. Padahal jelas-jelas ada larangan dari pihak bioskop untuk melakukan hal ini.

Pastinya gak nyaman kan nonton dengan kaki orang lain tepat berada diatas kepala kita? Baiklah, barangkali orang-orang macam ini memang terlahir dengan kaki super panjang. Sampai nggak muat dilipat di jeda antar kursi.

Quote:
5. Bisik-Bisik Ganggu


Spoiler for ilustrasi


Ada juga orang-orang yang maksudnya berbisik, tapi ujungnya ganggu. Mereka tidak bisa membedakan mana bisikan mana teriakan.

Ditengah film, orang ini akan bertanya sesuatu ke teman yang berjarak beberapa kursi darinya dengan suara (yang dia kira) bisikan. Padahal bisikannya ini bisa didengar oleh seluruh orang dalam barisan itu. Tentunya mengganggu konsentrasi sekali ya kelakuan tipe yang satu ini.

Quote:
6. Si Dia yang Teriak Gak Tepat Waktu


Spoiler for ilustrasi


Orang ini sering mengagetkan kita ditengah tegangnya menonton film horor. Lagi bukan adegan seram, eh dia teriak ketakutan dengan kencang. Mungkin maksudnya mau melucu sih, tapi tetap aja nyebelin.

Quote:
7. Si Komentator


Spoiler for ilustrasi


Tipe yang satu ini nggak pernah kehabisan akal untuk memberikan komentarnya disepanjang film. Saat aktor di film hampir bertemu musuh dia akan dengan pedenya berteriak, “Jangan kesana! Jangan kesana! Nanti kamu mati”.

Orang macam ini perlu disadarkan bahwa jalan cerita gak akan berubah walau dia komentar terus.

Quote:
8. Si Dia yang Gak Berhenti Ngunyah


Spoiler for ilustrasi


Tipe ini datang ke bioskop dengan bekal sebanyak kalau dia mau pergi piknik. Hampir setiap 5 menit dia akan membuka cemilan dan menghasilkan bunyi yang mengganggu telinga.

Bukan komentar atau teroiakan yang akan kamu dengar dari kursinya, melainkan suara “kresek-kresek” bungkus makanan dibukan dan suara kunyahan. Duh, ini laper atau doyan sih?

Quote:
9. Pembawa anak kecil


Spoiler for ilustrasi


Beberapa orang tua mengajak anak mereka ke bioskop, hal itu tentu sah-sah saja — selama film yang ditonton adalah film anak-anak. Nah, kalau filmnya bukan film anak-anak tentu lain cerita. Apalagi kalau ditengah film anak-anak mereka menangis minta pulang. Rasanya pengen suruh orang tuanya cari pengasuh anak nggak sih biar anaknya gak dibawa ke bioskop?

Quote:
10. Tukang Mojok


Spoiler for ilustrasi


Tipe satu ini memanfaatkan bioskop sebagai tempat pacaran. Alih-alih konsentrasi menonton film, dia justru akan bergerilya melakukan hal lain selama film diputar. Tipe macam ini biasanya memilih untuk duduk di pojokan yang gelap
Tapi ada juga yang nggak tahu malu dan duduk di barisan tengah.

Kalau ketemu tipe ini dan benar-benar mengganggu, kamu bisa menegurnya atau bahkan melaporkannya ke pihak bioskop. Yang dia lakukan termasuk tindakan asusila di tempat publik, lho.







ad size ad size ad size ad size ad size ad size

Artikel Menarik Lain nya

Kamu dapat berlangganan dan mendapatkan Artikel Terbaru dari e.com secara GRATIS hanya dengan memasukan alamat email address anda dibawah ini lalu pencet tombol SUBSCRIBE :

Delivered by FeedBurner

ESTOGADO BAGS