Beranda · Teknologi · Olahraga · Entertainment · Gaya Hidup

Nasib adalah Pilihan

iklan murah


Jangan pernah katakan kita bernasib baik jika kita sendiri tak mau berusaha. Sebab, kita sendiri yang memilih dan akan menuai hasil dari apa yang kita lakukan.
Banyak orang yang akan berkomentar saat melihat orang sukses, 
“Wah, nasibnya sedang bagus….” atau “Nasib dia lagi bagus-bagusnya….” Sekilas, kita melihat bahwa nasib ditentukan oleh sesuatu “di luar” diri kita. 
Tak heran, banyak yang menganggap ketika seseorang sedang mencapai puncak kejayaan—bahkan, misalnya, saat di tengah kondisi sekitar yang banyak mengalami kemunduran—orang segera menganggap dewa atau dewi keberuntungan memang sedang memayungi nasibnya yang mujur. Nasib seolah-olah memang sudah menjadi “jatah”. Orang bahkan menyebutnya tak beda dengan takdir.

Dilihat Lebih Lanjut

Padahal, jika menilik arti kata, "takdir" beda—meski nyaris sama—dengan "nasib". Apalagi jika ditinjau dari bahasa Inggris. Takdir disebut sebagai destiny. Dalam arti harfiah lainnya, takdir adalah sebuah tujuan yang sudah ditetapkan. 

Karena itu, takdir tak bisa diubah. Contohnya adalah kelahiran dan kematian. Sementara nasib disebut fate. Dalam pengertian lainnya, disebut juga sebagai chance atau kesempatan. Artinya, nasib adalah sebuah kesempatan yang bisa diusahakan maupun datang dengan sendirinya.


Dalam pengertian ini, saya memandang nasib selalu bisa diubah. Nasib adalah pilihan. Kita sendirilah yang menentukan nasib. Baik atau buruk, semua di tangan kita. Dan, itu semua adalah konsekuensi dari apa yang kita pilih dan lakukan dalam hidup ini. 

Maka, ketika ada orang yang mengatakan nasib kita akan jelek—apalagi seorang peramal—sesungguhnya kita sendiri yang akan mewujudkannya atau tidak. Semua bergantung pada apa yang ada di pikiran kita. Seperti yang saya alami puluhan tahun silam ketika diramal oleh seorang peramal. 

Dengan shio saya, latar belakang saya, hingga berbagai macam analisis, ia mengatakan saya akan bernasib hidup susah selamanya! Beruntung, saya memilih—sekali lagi saya tegaskan, saya memilih dan sadar sepenuhnya—bahwa saya juga punya hak untuk sukses. Saya pun berhasil mengubah nasib.

Kita yang Menentukan

Banyak ungkapan yang intinya menyebutkan, bahwa hidup sebenarnya adalah pilihan. Dan, nasib pun sebenarnya sama. Kita sendiri yang menentukan. Coba kita perhatikan pola hidup kita. Jika masih begitu-begitu saja, mungkin ada yang perlu diubah dalam “jalan yang kita pilih” saat menghadapi berbagai macam kendala atau keseharian kita. 

Saat bangun, pagi atau kesiangan, itu sebenarnya adalah pilihan. Saat akan bekerja, mau banyak ngobrol atau segera menyelesaikan tanggung jawab, itu juga pilihan. Saat akan belajar, mau sebentar atau berlama-lama, itu juga pilihan. Akankah kita bersantai-santai atau bekerja keras, itu juga pilihan. Intinya, kita sendiri yang menentukan, akan seperti apakah kita di masa depan.

Maka, ketika kita melihat orang yang sudah sangat sukses, patut kita pertanyakan, pilihan-pilihan hidup seperti apa yang ia lakukan dalam kesehariannya. Saya bisa memastikan, pasti banyak hal positif yang ia lakukan dalam kesehariannya.

Pertanyaannya kemudian, hidup seperti apa yang akan kita pilih agar sukses bisa diwujudkan? Semua orang pasti punya caranya sendiri-sendiri. Ada pula yang mencontoh pola hidup orang yang sudah sukses. 
Tapi intinya, semua kembali pada pilihan masing-masing. Maka jangan salahkan nasib yang buruk jika kita sendiri tidak memaksimalkan pilihan positif dalam hidup. Jangan katakan diri merasa belum beruntung jika kita sendiri ternyata tidak memanfaatkan waktu secara maksimal. Baik Anda pekerja kantoran atau seorang pengusaha, pilihannya sama. Apa yang kita maksimalkan itulah yang akan “berbuah” di masa depan.
Untuk itu, mari jauhkan sikap mengeluh saat menghadapi tantangan dan halangan. Tapi, jadikan itu sebagai sebuah pengalaman hidup yang harus kita ubah jadi pembelajaran kesuksesan. Kita sendiri yang bisa memilih itu atau tidak. Begitu pula saat kita sedang menikmati masa kesuksesan dan keemasan. 

Apakah kita mau tetap waspada karena kegagalan sering kali terus siap menanti atau mau bersantai sejenak menikmati hidup yang sedang enak-enaknya. Itu juga pilihan kita sendiri yang akan menentukan.

Jadi, nasib seperti apa yang akan kita pilih untuk masa depan kita nanti?
Terus berjuang, terus berkarya, terus beraktivitas maksimal—

jika itu pilihan kita—sukses akan selalu menanti!
Salam sukses, luar biasa!

Berhenti untuk Mengeluh...

iklan murah

Manusia diciptakan Tuhan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dari setiap kekurangan yang kita punya, ada kelebihan yang diberi untuk menutupi segala kekurangan itu.

Kekurangan dalam hidup kita seringkali menjadi beban. Dengan mengeluh kita semakin membuat beban itu semakin berat. Ketika beban yang berat itu semakin berat lalu kita menjadi frustasi dan semakin hancur.
Mengeluh memang selalu gampang dilakukan.

Kita tinggal mengucapkannya saja. Keseringan mengeluh mengurangi berkat dan bakat yang kita miliki. Orang yang selalu mengeluh secara perlahan membangun sikap pesimistis dalam dirinya. Orang yang pesimis tidak mampu menghadapi tantangan. Seperti daun kayu yang sudah tua, diguncang sedikit sudah runtuh semua daunnya.

Coba lihat sekeliling kita. Kalau kita mau melihat hidup orang-orang disekitar kita, di sana terdapat banyak sekali pelajaran berharga yang bisa kita ambil hikmahnya. Banyak orang yang berkekurangan secara materi ternyata mampu membiayai anaknya sekolah bahkan menyelesaikan perguruan tinggi dan menjadi orang yang berhasil. Banyak orang yang kekurangan secara fisik tapi mampu berprestasi diberbagai bidang contohnya olahraga. Lalu kita bertanya ;
“Kenapa orang-orang seperti mereka bisa berhasil?” mungkin jawaban yang tepat adalah “MEREKA TIDAK PERNAH MENGELUH”. 
Bagi mereka, tidak ada waktu untuk mengeluh. Mereka menerima hidup mereka sebagaimana mestinya. Dan mereka menyangkal TAKDIR mereka yang seperti itu.

Sekarang kita harus mulai menyadari bahwa mengeluh bukanlah jawaban atas segala kekurangan yang kita miliki. Tidak ada gunanya mengeluh karena keluhan tidak akan membuat hidup kita menjadi lebih baik. Tentu kita tidak ingin berkat dan bakat yang kita miliki hilang karena hobby mengeluh kita. Kita harus menghadapi tantangan tanpa harus mengeluh dengan begitu kita diciptakan menjadi manusia yang kuat dan rendah hati.


Setiap Langkah Adalah Anugerah

iklan murah


Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer pada suatu hari di tanggal 1 Desember. Di sana ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakan nya, bernama Ralph.

Ralph yang dikirim untuk menjemput sang profesor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor. Ketika berjalan keluar, Ralph sering tiba-tiba bergerak menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka. Kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

“Dari mana Anda belajar melakukan hal-hal seperti itu?” tanya sang profesor.
“Melakukan apa?” kata Ralph.
“Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?”
“Oh,” kata Ralph, “Selama perang, saya kira.”

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam sambil tersenyum. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya. “Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah,” katanya. “Saya tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan yang terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan anugerah dan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini.”



Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas dan bermakna bagi diri dan orang lain.

I love Monday

iklan murah


Masih banyak orang yang alergi terhadap hari Senin. Setelah 2 hari liburan, Sabtu dan Minggu, Senin menjadi hari yang membosankan. Tugas dan bahkan lebih banyak tugas telah menanti kita. Senin seharusnya menjadi awal dari seminggu yang akan kita tempuh, sebuah motivasi baru untuk melakukan yang lebih baik di tempat kerja.

Oleh karena itu, Senin seharusnya menjadi hari di mana anda harus melakukan lebih banyak pekerjaan setelah baterai anda diisi selama dua hari dengan liburan bersama keluarga dan teman-teman. Oleh karena itu minggu mendatang akan menjadi minggu yang lebih baik dari yang sebelumnya.


Ilustrasi
Ubah sudut pandang anda dengan mengatakan bahwa Senin adalah jurus baru untuk memulai segalanya. Senin adalah waktu ketika anda dapat mencapai hasil yang lebih baik daripada apa pun yang telah anda capai minggu sebelumnya. Apapun tujuan anda, mulailah bekerja pada tujuan tersebut pada hari Senin. Dengarkan siaran radio motivasi pada hari Senin, misalnya. Sehingga sebagai hasilnya kita berteriak keras –
Saya Cinta Hari Senin!


Sekarang, apa yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan hari Senin kita sehingga tidak akan menjadi hari yang membosankan?

Tuliskan hal-hal yang ingin anda lakukan

Untuk mencapai hal-hal yang anda inginkan, anda perlu menulis tujuan anda setidaknya untuk seminggu mendatang; tuliskan hal-hal yang harus anda lakukan. Anda harus menyatakan dengan jelas tujuan jangka pendek anda, dalam selembar kertas, buku harian, atau komputer.


Catatan ini akan selalu mengingatkan dan mendorong anda untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anda. Ini adalah ‘hal yang sederhana’ yang akan memicu pikiran sadar anda untuk berbuat lebih banyak untuk mencapai tujuan anda, setidaknya untuk satu minggu ke depan.

Ubah kebiasaan buruk anda

Tanpa kita sadari, ada banyak waktu yang kadang-kadang terbuang, seperti untuk chatting, menonton televisi, atau hanya berjalan-jalan tanpa ada yang dikerjakan. Meskipun terkadang kita menganggap perlu, namun hal semacam itu tidak menambahkan nilai pada hidup kita.



Oleh karena itu minggu depan, anda harus mencoba untuk mengubah kebiasaan anda. Misalnya, kebiasaan anda menonton TV dapat digantikan dengan melakukan sesuatu bersama-sama dengan keluarga anda di kebun, bangun siang di hari libur dapat digantikan dengan melakukan olahraga di pagi hari. Semakin buruk kebiasaan yang kita ganti dengan kebiasaan positif akan semakin meningkatkan efektivitas dan efisiensi kita untuk minggu mendatang untuk mencapai sesuatu.

Katakanlah apa yang ingin anda katakan kepada orang lain

Dengan menyatakan impian atau harapan kita, setidaknya kita akan menerima masukan dari orang-orang di sekitar kita. Oleh karena itu, orang yang tahu bahwa kita tidak berada pada jalan yang benar akan dapat mengingatkan kita.


Pada titik ini, perlu diingat bahwa kita jangan menjadi rendah diri jika orang lain meremehkan kita. Sebaliknya, jadikan kata-kata mereka sebagai motivasi kita untuk memperbaiki diri.

Terus bergerak, bahkan jika anda bergerak perlahan

Untuk membuat Senin kita lebih bermakna, buat diri anda bergerak secepat mungkin sesuai dengan semua rencana yang telah anda buat.



Jangan menunggu bantuan atau menunda. Selama kita menjaga mata kita tetap pada tujuan, meskipun lambat, atau kita hanya bisa bergerak satu langkah pada satu waktu, kita akan semakin lebih dekat dengan tujuan kita. Seribu mil dimulai dengan satu langkah, bukan?

Lakukan langkah ‘raksasa’

Kadang-kadang, ada saat-saat yang memicu kita untuk melakukan sesuatu yang lebih dalam waktu yang singkat.


Ketika itu terjadi, gunakan momentum tersebut untuk membuat langkah ‘raksasa’ yang akan membuat kita mencapai tujuan dengan lebih cepat. Jika kita bisa menyelesaikannya dalam satu hari, mengapa kita harus menunggu selama seminggu? Buatlah hari Senin kita penuh gairah, penuh kemauan untuk bergerak maju untuk mencapai tujuan kita, baik jangka pendek, menengah, atau tujuan jangka panjang.

Indahnya Kekuatan Berbagi

iklan murah

Alkisah, di suatu acara seminar yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta.Tiba-tiba sang pembicara berhenti berkata-kata & mulai memberikan balon dengan warna yang sama kepada masing-masing peserta.
Mereka diminta untuk menulis dengan spidol, nama masing2 peserta di balon tersebut. Kemudian, semua balon dikumpulkan & dimasukkan ke dalam ruang sebelah.

Terdengar perintah, “Perhatian kepada seluruh peserta, kami persilakan Anda pindah ke ruang sebelah. Tugas anda adalah mencari dan menemukan balon yang telah tertulis nama Anda sendiri. Waktu yang diberikan... 5 menit dari sekarang!”

Semua peserta bergegas menuju ruang sebelah, sibuk mengambil balon yang paling dekat dan berusaha mencari nama mereka. Saat balon di tangan bukan nama sendiri, segera dilempar begitu saja dan melanjutkan mencari balon yang dilempar teman yang lain. Alhasil, mereka pun saling bertabrakan, mendorong dan berebut dengan orang lain di sekitarnya sehingga terjadi kekacauan.

Semua peserta bergegas menuju ruang sebelah, sibuk mengambil balon yang paling dekat dan berusaha mencari nama mereka. Saat balon di tangan bukan nama sendiri, segera dilempar begitu saja dan melanjutkan mencari balon yang dilempar teman yang lain. Alhasil, mereka pun saling bertabrakan, mendorong dan berebut dengan orang lain di sekitarnya sehingga terjadi kekacauan.



Waktu 5 menit sudah usai, dan hanya 5 orang yang berhasil menemukan balon mereka sendiri.
Sang pembicara mengambil alih. “Stop! Waktu telah usai. Silakan Anda sekalian berdiri menepi.” Dengan sedikit kecewa, para peserta melepas balon dan menepi.

“Nah, sekarang, saya minta Anda secara acak mengambil balon, dan silahkan berikan kepada siapa saja orang yang namanya tertulis di balon itu.” Dan dalam waktu yang relatif singkat, dengan wajah gembira setiap peserta telah memegang balon dengan nama mereka masing-masing.
Lanjut sang pembicara, "Apa yang bisa kita simpulkan dari permainan balon kita kali ini?

Kejadian seperti ini sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua orang, setiap manusia, setiap waktu sibuk mencari kebahagiaan untuk diri sendiri, mirip dengan mencari balon mereka sendiri, dan berakhir dengan banyak yang gagal.



Tetapi berbeda dengan sesi kedua, saat kita mau memikirkan bahkan membantu orang lain, seperti pada saat Anda memungut balon dan memberikan kepada orang yang namanya tertera di balon, Anda telah membantu teman menemukan keberhasilannya.

Begitu pun dengan Anda sendiri, menemukan dan menerima balon dari teman yang lain. Alangkah berartinya hidup pada saat menyadari bahwa bantuan kita membuat sukses orang lain dan keberhasilan kita juga karena bantuan dari orang lain. Sungguh kehidupan yang harmonis dan patut dijaga.”

Setiap manusia pasti membutuhkan orang lain dalam hidupnya, maka jangan pernah melupakan kebaikan orang kepada kita. Jangan pula merendahkan orang lain saat kesuksesan di tangan kita, karena tidak ada sukses yang abadi.

 Karena sesungguhnya, dengan memberi kebahagiaan kepada orang lain, maka kita adalah orang yang berbahagia.

Kekuatan DOA...

iklan murah


Pernah membaca buku cerita Sewidak Loro? Buku cerita anak itu inspiratif sekali untuk saya. Bercerita tentang doa ibu untuk anak gadisnya yang buruk rupa dan hanya memiliki enam puluh dua rambut di kepalanya.

Anak gadis yang buruk rupa dan diejek tetangganya itu setiap malam selalu didoakan lewat lagu. Lagu yang mengatakan bahwa kelak ia akan menjadi istri seorang raja. Lagu yang diulang-ulang setiap malam itu membuat salah seorang tetangga yang merasa terganggu menghadap raja. Dan mengatakan bahwa tetangganya ada yang menginginkan anaknya untuk menjadi istrinya.

Maksud hati ingin membuat ibu yang baik hati itu berhenti mendoakan anaknya dan menina bobokan dengan lagu, ternyata membuat raja memiliki pikiran lain. Raja justru yakin bila putri itu tentu saja cantik rupanya. Dan yakin ibu yang bernyanyi dan berharap seperti itu pasti tidak sedang berdusta.




Alkisah raja mengirimkan pengawalnya untuk menjemput Sewidak Loro dengan tandu. Dan si Ibu meminta agar sepanjang perjalanan tandu itu tidak boleh dibuka. Sepanjang perjalanan, bidadari-bidadari dari kayangan turun. Merias Sewidak Loro dan menjadikan wajah buruknya menjadi wajah seorang wanita secantik bidadari. Tentu saja sang Raja jatuh hati dan meminangnya menjadi istri.

Moral cerita itu saya pegang terus sejak saya membaca buku itu ketika Sekolah Dasar. Tentang sebuah kekuatan doa dan sikap optimis dari seorang ibu kepada anaknya. Bahkan ketika orang lain tidak memiliki harapan sama sekali. Doa itu menembus ke langit yang paling tinggi dan mampu mengubah nasib buruk menjadi nasib yang baik. Hal yang sepele seperti itu yang sering dilupakan manusia zaman sekarang. Action berkali-kali dilakukan tapi mengabaikan sesuatu yang dianggap kecil yang dianggap doa. Sewidak Loro cerita yang sederhana yang ketika dibacakan pada anak-anak, mereka akan paham maknanya.

Doa dan Klik

Lalu apa hubungannya doa dengan klik? Saya menyebutnya klik sebagaimana anak-anak muda sering menyebutkan. Bila mereka cocok dengan seseorang mereka akan mengatakan klik.

Klik itu bunyi yang biasa. Bunyi yang bisa dihasilkan oleh dua benda yang beradu dan terbentur. Tidak semua benda memang menghasilkan bunyi klik. Songket telepon dimasukkan ke ujungnya berbunyi klik. Tombol lampu ketika dinyalakan atau dimatikan akan berbunyi klik. Hingga akhirnya klik itu menjadi diperlebar maknanya menjadi sesuatu yang sering diartikan sebagai bentuk kecocokan.

Aku dan kamu klik. Itu artinya aku dan kamu cocok. Aku dan kamu menjadi satu kesatuan utuh. Klik dan doa itu rangkaian yang menyatu untuk saya. Karena saya selalu berdoa agar berada di dalam lingkungan yang tepat, teman-teman yang tepat, dan doa itu saya percayai bisa menjadi pembuka jalan untuk bertemu dengan orang-orang yang tepat juga berada di lingkungan yang tepat, maka ada signal tersendiri ketika saya berada pada suatu siatuasi yang tidak tepat.




Klik itu artinya, ketika saya melihat seseorang mendekat tapi signal di hati saya mengatakan bahwa ia bukan teman yang cocok untuk saya, maka saya serasa ada tembok menghalangi. Maka doa itu membuat saya selalu bertemu dengan teman-teman yang memang klik untuk saya. Bukan karena teman-teman itu memahami saya, tapi karena kami saling memahami. Bukan karena pertemanan arahnya juga di jalan yang lurus tanpa masalah. Tapi pertemanan itu hadir untuk saling membantu menguatkan ketika datang masalah.
Doa itu membuat segala yang rumit menjadi sederhana. Terkadang kemampuan doa bekerja melebihi kemampuan kita merencanakan. Segalanya menjadi mudah selesai ketika dibantu dengan doa.

Doa dan Action

Cerita Sewidak Loro memang tidak mengajarkan action. Si mbok, ibu Sewidak Loro terlalu lugu untuk melakukan action menjadikan putri buruk rupanya menjadi istri seorang raja. Si Mbok tahu diri. Dan saking tahu dirinya itu, ia berdoa terus menerus dengan suara lantang. Hingga suaranya itu terdengar oleh orang lain dan orang lain bertindak melakukan action yang akhirnya berwujud menjadi sebuah kenyataan.

Kita hanya berdoa dan merasa bahwa doa saja akan mengantar kita pada sesuatu perubahan bisa saja terjadi. Apalagi doa itu kita panjatkan bukan karena kita bukan karena kita orang yang selurus seperti Mbok-nya Sewidak Loro. Tapi karena kita orang yang malas untuk melakukan sebuah action. Kita tidak mau berubah bukan karena keterbatasan diri kita tapi karena kita memang malas untuk melakukannya.

Di Negeria, seorang pengemis yang bertahun-tahun menjadi pengemis pada satu titik akhirnya melakukan action. Itu terjadi ketika seorang peramal melihat garis tangannya dan melihat tanggal lahirnya yang katanya sama dengan garis tangan dan tanggal lahir pelukis terkenal Leonardo Da Vinci. Sebuah ramalan bagus tanpa action tetap menjadikannya pengemis selama bertahun-tahun. Hingga ia akhirnya bertemu peramal kedua dan meramalkan hal yang sama. Lalu ia mulai melakukan perubahan.



Pengemis itu mulai belajar melukis. Ia mulai melakukan action. Berhari-berbulan hingga akhirnya lukisannya menjadi bagus dan memiliki daya jual tinggi. Akhirnya ia dikenal sebagai seorang pelukis terkenal yang lukisannya banyak digemari di negaranya.

Action bukan sekadar berharap dan berdoa. Jika doa adalah landasan, maka action adalah pesawat terbangnya yang akan membawa kita sampai pada tujuan. Tinggal kita memilih yang mana. Apakah kita akan action menggunakan pesawat mainan, helikopter, pesawat penumpang atau sebuah pesawat jet. Masing-masing tentunya ditentukan dengan kapasitas kemampuan kita untuk menalar sampai sejauh mana kita bisa melakukan action itu. Jika nyali kita kecil jangan bermimpi menggunakan pesawat jet. Bisa hancur berkeping kita karena tidak bisa mengendalikannya.

Lakukan action dari hal paling kecil yang kita bisa. Lalu bertahap setelah yang kecil itu menjadi kebiasaan, tingkatkan action pada sesuatu yang lebih besar dan lebih besar lagi. Hingga pada suatu saat kelak, kita akan berdiri di suatu tempat dimana kita merasa bahagia karena itulah hasil yang selama ini ingin kita dapatkan.


Mari kuatkan doa kita.

Sumber Artikel 
ad size ad size ad size ad size ad size ad size

Artikel Menarik Lain nya

Kamu dapat berlangganan dan mendapatkan Artikel Terbaru dari e.com secara GRATIS hanya dengan memasukan alamat email address anda dibawah ini lalu pencet tombol SUBSCRIBE :

Delivered by FeedBurner

ESTOGADO BAGS