Beranda · Teknologi · Olahraga · Entertainment · Gaya Hidup

Nasib adalah Pilihan

iklan murah


Jangan pernah katakan kita bernasib baik jika kita sendiri tak mau berusaha. Sebab, kita sendiri yang memilih dan akan menuai hasil dari apa yang kita lakukan.
Banyak orang yang akan berkomentar saat melihat orang sukses, 
“Wah, nasibnya sedang bagus….” atau “Nasib dia lagi bagus-bagusnya….” Sekilas, kita melihat bahwa nasib ditentukan oleh sesuatu “di luar” diri kita. 
Tak heran, banyak yang menganggap ketika seseorang sedang mencapai puncak kejayaan—bahkan, misalnya, saat di tengah kondisi sekitar yang banyak mengalami kemunduran—orang segera menganggap dewa atau dewi keberuntungan memang sedang memayungi nasibnya yang mujur. Nasib seolah-olah memang sudah menjadi “jatah”. Orang bahkan menyebutnya tak beda dengan takdir.

Dilihat Lebih Lanjut

Padahal, jika menilik arti kata, "takdir" beda—meski nyaris sama—dengan "nasib". Apalagi jika ditinjau dari bahasa Inggris. Takdir disebut sebagai destiny. Dalam arti harfiah lainnya, takdir adalah sebuah tujuan yang sudah ditetapkan. 

Karena itu, takdir tak bisa diubah. Contohnya adalah kelahiran dan kematian. Sementara nasib disebut fate. Dalam pengertian lainnya, disebut juga sebagai chance atau kesempatan. Artinya, nasib adalah sebuah kesempatan yang bisa diusahakan maupun datang dengan sendirinya.


Dalam pengertian ini, saya memandang nasib selalu bisa diubah. Nasib adalah pilihan. Kita sendirilah yang menentukan nasib. Baik atau buruk, semua di tangan kita. Dan, itu semua adalah konsekuensi dari apa yang kita pilih dan lakukan dalam hidup ini. 

Maka, ketika ada orang yang mengatakan nasib kita akan jelek—apalagi seorang peramal—sesungguhnya kita sendiri yang akan mewujudkannya atau tidak. Semua bergantung pada apa yang ada di pikiran kita. Seperti yang saya alami puluhan tahun silam ketika diramal oleh seorang peramal. 

Dengan shio saya, latar belakang saya, hingga berbagai macam analisis, ia mengatakan saya akan bernasib hidup susah selamanya! Beruntung, saya memilih—sekali lagi saya tegaskan, saya memilih dan sadar sepenuhnya—bahwa saya juga punya hak untuk sukses. Saya pun berhasil mengubah nasib.

Kita yang Menentukan

Banyak ungkapan yang intinya menyebutkan, bahwa hidup sebenarnya adalah pilihan. Dan, nasib pun sebenarnya sama. Kita sendiri yang menentukan. Coba kita perhatikan pola hidup kita. Jika masih begitu-begitu saja, mungkin ada yang perlu diubah dalam “jalan yang kita pilih” saat menghadapi berbagai macam kendala atau keseharian kita. 

Saat bangun, pagi atau kesiangan, itu sebenarnya adalah pilihan. Saat akan bekerja, mau banyak ngobrol atau segera menyelesaikan tanggung jawab, itu juga pilihan. Saat akan belajar, mau sebentar atau berlama-lama, itu juga pilihan. Akankah kita bersantai-santai atau bekerja keras, itu juga pilihan. Intinya, kita sendiri yang menentukan, akan seperti apakah kita di masa depan.

Maka, ketika kita melihat orang yang sudah sangat sukses, patut kita pertanyakan, pilihan-pilihan hidup seperti apa yang ia lakukan dalam kesehariannya. Saya bisa memastikan, pasti banyak hal positif yang ia lakukan dalam kesehariannya.

Pertanyaannya kemudian, hidup seperti apa yang akan kita pilih agar sukses bisa diwujudkan? Semua orang pasti punya caranya sendiri-sendiri. Ada pula yang mencontoh pola hidup orang yang sudah sukses. 
Tapi intinya, semua kembali pada pilihan masing-masing. Maka jangan salahkan nasib yang buruk jika kita sendiri tidak memaksimalkan pilihan positif dalam hidup. Jangan katakan diri merasa belum beruntung jika kita sendiri ternyata tidak memanfaatkan waktu secara maksimal. Baik Anda pekerja kantoran atau seorang pengusaha, pilihannya sama. Apa yang kita maksimalkan itulah yang akan “berbuah” di masa depan.
Untuk itu, mari jauhkan sikap mengeluh saat menghadapi tantangan dan halangan. Tapi, jadikan itu sebagai sebuah pengalaman hidup yang harus kita ubah jadi pembelajaran kesuksesan. Kita sendiri yang bisa memilih itu atau tidak. Begitu pula saat kita sedang menikmati masa kesuksesan dan keemasan. 

Apakah kita mau tetap waspada karena kegagalan sering kali terus siap menanti atau mau bersantai sejenak menikmati hidup yang sedang enak-enaknya. Itu juga pilihan kita sendiri yang akan menentukan.

Jadi, nasib seperti apa yang akan kita pilih untuk masa depan kita nanti?
Terus berjuang, terus berkarya, terus beraktivitas maksimal—

jika itu pilihan kita—sukses akan selalu menanti!
Salam sukses, luar biasa!

Berhenti untuk Mengeluh...

iklan murah

Manusia diciptakan Tuhan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dari setiap kekurangan yang kita punya, ada kelebihan yang diberi untuk menutupi segala kekurangan itu.

Kekurangan dalam hidup kita seringkali menjadi beban. Dengan mengeluh kita semakin membuat beban itu semakin berat. Ketika beban yang berat itu semakin berat lalu kita menjadi frustasi dan semakin hancur.
Mengeluh memang selalu gampang dilakukan.

Kita tinggal mengucapkannya saja. Keseringan mengeluh mengurangi berkat dan bakat yang kita miliki. Orang yang selalu mengeluh secara perlahan membangun sikap pesimistis dalam dirinya. Orang yang pesimis tidak mampu menghadapi tantangan. Seperti daun kayu yang sudah tua, diguncang sedikit sudah runtuh semua daunnya.

Coba lihat sekeliling kita. Kalau kita mau melihat hidup orang-orang disekitar kita, di sana terdapat banyak sekali pelajaran berharga yang bisa kita ambil hikmahnya. Banyak orang yang berkekurangan secara materi ternyata mampu membiayai anaknya sekolah bahkan menyelesaikan perguruan tinggi dan menjadi orang yang berhasil. Banyak orang yang kekurangan secara fisik tapi mampu berprestasi diberbagai bidang contohnya olahraga. Lalu kita bertanya ;
“Kenapa orang-orang seperti mereka bisa berhasil?” mungkin jawaban yang tepat adalah “MEREKA TIDAK PERNAH MENGELUH”. 
Bagi mereka, tidak ada waktu untuk mengeluh. Mereka menerima hidup mereka sebagaimana mestinya. Dan mereka menyangkal TAKDIR mereka yang seperti itu.

Sekarang kita harus mulai menyadari bahwa mengeluh bukanlah jawaban atas segala kekurangan yang kita miliki. Tidak ada gunanya mengeluh karena keluhan tidak akan membuat hidup kita menjadi lebih baik. Tentu kita tidak ingin berkat dan bakat yang kita miliki hilang karena hobby mengeluh kita. Kita harus menghadapi tantangan tanpa harus mengeluh dengan begitu kita diciptakan menjadi manusia yang kuat dan rendah hati.


Setiap Langkah Adalah Anugerah

iklan murah


Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer pada suatu hari di tanggal 1 Desember. Di sana ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakan nya, bernama Ralph.

Ralph yang dikirim untuk menjemput sang profesor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor. Ketika berjalan keluar, Ralph sering tiba-tiba bergerak menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka. Kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

“Dari mana Anda belajar melakukan hal-hal seperti itu?” tanya sang profesor.
“Melakukan apa?” kata Ralph.
“Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?”
“Oh,” kata Ralph, “Selama perang, saya kira.”

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam sambil tersenyum. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya. “Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah,” katanya. “Saya tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan yang terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan anugerah dan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini.”



Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas dan bermakna bagi diri dan orang lain.

I love Monday

iklan murah


Masih banyak orang yang alergi terhadap hari Senin. Setelah 2 hari liburan, Sabtu dan Minggu, Senin menjadi hari yang membosankan. Tugas dan bahkan lebih banyak tugas telah menanti kita. Senin seharusnya menjadi awal dari seminggu yang akan kita tempuh, sebuah motivasi baru untuk melakukan yang lebih baik di tempat kerja.

Oleh karena itu, Senin seharusnya menjadi hari di mana anda harus melakukan lebih banyak pekerjaan setelah baterai anda diisi selama dua hari dengan liburan bersama keluarga dan teman-teman. Oleh karena itu minggu mendatang akan menjadi minggu yang lebih baik dari yang sebelumnya.


Ilustrasi
Ubah sudut pandang anda dengan mengatakan bahwa Senin adalah jurus baru untuk memulai segalanya. Senin adalah waktu ketika anda dapat mencapai hasil yang lebih baik daripada apa pun yang telah anda capai minggu sebelumnya. Apapun tujuan anda, mulailah bekerja pada tujuan tersebut pada hari Senin. Dengarkan siaran radio motivasi pada hari Senin, misalnya. Sehingga sebagai hasilnya kita berteriak keras –
Saya Cinta Hari Senin!


Sekarang, apa yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan hari Senin kita sehingga tidak akan menjadi hari yang membosankan?

Tuliskan hal-hal yang ingin anda lakukan

Untuk mencapai hal-hal yang anda inginkan, anda perlu menulis tujuan anda setidaknya untuk seminggu mendatang; tuliskan hal-hal yang harus anda lakukan. Anda harus menyatakan dengan jelas tujuan jangka pendek anda, dalam selembar kertas, buku harian, atau komputer.


Catatan ini akan selalu mengingatkan dan mendorong anda untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anda. Ini adalah ‘hal yang sederhana’ yang akan memicu pikiran sadar anda untuk berbuat lebih banyak untuk mencapai tujuan anda, setidaknya untuk satu minggu ke depan.

Ubah kebiasaan buruk anda

Tanpa kita sadari, ada banyak waktu yang kadang-kadang terbuang, seperti untuk chatting, menonton televisi, atau hanya berjalan-jalan tanpa ada yang dikerjakan. Meskipun terkadang kita menganggap perlu, namun hal semacam itu tidak menambahkan nilai pada hidup kita.



Oleh karena itu minggu depan, anda harus mencoba untuk mengubah kebiasaan anda. Misalnya, kebiasaan anda menonton TV dapat digantikan dengan melakukan sesuatu bersama-sama dengan keluarga anda di kebun, bangun siang di hari libur dapat digantikan dengan melakukan olahraga di pagi hari. Semakin buruk kebiasaan yang kita ganti dengan kebiasaan positif akan semakin meningkatkan efektivitas dan efisiensi kita untuk minggu mendatang untuk mencapai sesuatu.

Katakanlah apa yang ingin anda katakan kepada orang lain

Dengan menyatakan impian atau harapan kita, setidaknya kita akan menerima masukan dari orang-orang di sekitar kita. Oleh karena itu, orang yang tahu bahwa kita tidak berada pada jalan yang benar akan dapat mengingatkan kita.


Pada titik ini, perlu diingat bahwa kita jangan menjadi rendah diri jika orang lain meremehkan kita. Sebaliknya, jadikan kata-kata mereka sebagai motivasi kita untuk memperbaiki diri.

Terus bergerak, bahkan jika anda bergerak perlahan

Untuk membuat Senin kita lebih bermakna, buat diri anda bergerak secepat mungkin sesuai dengan semua rencana yang telah anda buat.



Jangan menunggu bantuan atau menunda. Selama kita menjaga mata kita tetap pada tujuan, meskipun lambat, atau kita hanya bisa bergerak satu langkah pada satu waktu, kita akan semakin lebih dekat dengan tujuan kita. Seribu mil dimulai dengan satu langkah, bukan?

Lakukan langkah ‘raksasa’

Kadang-kadang, ada saat-saat yang memicu kita untuk melakukan sesuatu yang lebih dalam waktu yang singkat.


Ketika itu terjadi, gunakan momentum tersebut untuk membuat langkah ‘raksasa’ yang akan membuat kita mencapai tujuan dengan lebih cepat. Jika kita bisa menyelesaikannya dalam satu hari, mengapa kita harus menunggu selama seminggu? Buatlah hari Senin kita penuh gairah, penuh kemauan untuk bergerak maju untuk mencapai tujuan kita, baik jangka pendek, menengah, atau tujuan jangka panjang.

Indahnya Kekuatan Berbagi

iklan murah

Alkisah, di suatu acara seminar yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta.Tiba-tiba sang pembicara berhenti berkata-kata & mulai memberikan balon dengan warna yang sama kepada masing-masing peserta.
Mereka diminta untuk menulis dengan spidol, nama masing2 peserta di balon tersebut. Kemudian, semua balon dikumpulkan & dimasukkan ke dalam ruang sebelah.

Terdengar perintah, “Perhatian kepada seluruh peserta, kami persilakan Anda pindah ke ruang sebelah. Tugas anda adalah mencari dan menemukan balon yang telah tertulis nama Anda sendiri. Waktu yang diberikan... 5 menit dari sekarang!”

Semua peserta bergegas menuju ruang sebelah, sibuk mengambil balon yang paling dekat dan berusaha mencari nama mereka. Saat balon di tangan bukan nama sendiri, segera dilempar begitu saja dan melanjutkan mencari balon yang dilempar teman yang lain. Alhasil, mereka pun saling bertabrakan, mendorong dan berebut dengan orang lain di sekitarnya sehingga terjadi kekacauan.

Semua peserta bergegas menuju ruang sebelah, sibuk mengambil balon yang paling dekat dan berusaha mencari nama mereka. Saat balon di tangan bukan nama sendiri, segera dilempar begitu saja dan melanjutkan mencari balon yang dilempar teman yang lain. Alhasil, mereka pun saling bertabrakan, mendorong dan berebut dengan orang lain di sekitarnya sehingga terjadi kekacauan.



Waktu 5 menit sudah usai, dan hanya 5 orang yang berhasil menemukan balon mereka sendiri.
Sang pembicara mengambil alih. “Stop! Waktu telah usai. Silakan Anda sekalian berdiri menepi.” Dengan sedikit kecewa, para peserta melepas balon dan menepi.

“Nah, sekarang, saya minta Anda secara acak mengambil balon, dan silahkan berikan kepada siapa saja orang yang namanya tertulis di balon itu.” Dan dalam waktu yang relatif singkat, dengan wajah gembira setiap peserta telah memegang balon dengan nama mereka masing-masing.
Lanjut sang pembicara, "Apa yang bisa kita simpulkan dari permainan balon kita kali ini?

Kejadian seperti ini sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua orang, setiap manusia, setiap waktu sibuk mencari kebahagiaan untuk diri sendiri, mirip dengan mencari balon mereka sendiri, dan berakhir dengan banyak yang gagal.



Tetapi berbeda dengan sesi kedua, saat kita mau memikirkan bahkan membantu orang lain, seperti pada saat Anda memungut balon dan memberikan kepada orang yang namanya tertera di balon, Anda telah membantu teman menemukan keberhasilannya.

Begitu pun dengan Anda sendiri, menemukan dan menerima balon dari teman yang lain. Alangkah berartinya hidup pada saat menyadari bahwa bantuan kita membuat sukses orang lain dan keberhasilan kita juga karena bantuan dari orang lain. Sungguh kehidupan yang harmonis dan patut dijaga.”

Setiap manusia pasti membutuhkan orang lain dalam hidupnya, maka jangan pernah melupakan kebaikan orang kepada kita. Jangan pula merendahkan orang lain saat kesuksesan di tangan kita, karena tidak ada sukses yang abadi.

 Karena sesungguhnya, dengan memberi kebahagiaan kepada orang lain, maka kita adalah orang yang berbahagia.

Kekuatan DOA...

iklan murah


Pernah membaca buku cerita Sewidak Loro? Buku cerita anak itu inspiratif sekali untuk saya. Bercerita tentang doa ibu untuk anak gadisnya yang buruk rupa dan hanya memiliki enam puluh dua rambut di kepalanya.

Anak gadis yang buruk rupa dan diejek tetangganya itu setiap malam selalu didoakan lewat lagu. Lagu yang mengatakan bahwa kelak ia akan menjadi istri seorang raja. Lagu yang diulang-ulang setiap malam itu membuat salah seorang tetangga yang merasa terganggu menghadap raja. Dan mengatakan bahwa tetangganya ada yang menginginkan anaknya untuk menjadi istrinya.

Maksud hati ingin membuat ibu yang baik hati itu berhenti mendoakan anaknya dan menina bobokan dengan lagu, ternyata membuat raja memiliki pikiran lain. Raja justru yakin bila putri itu tentu saja cantik rupanya. Dan yakin ibu yang bernyanyi dan berharap seperti itu pasti tidak sedang berdusta.




Alkisah raja mengirimkan pengawalnya untuk menjemput Sewidak Loro dengan tandu. Dan si Ibu meminta agar sepanjang perjalanan tandu itu tidak boleh dibuka. Sepanjang perjalanan, bidadari-bidadari dari kayangan turun. Merias Sewidak Loro dan menjadikan wajah buruknya menjadi wajah seorang wanita secantik bidadari. Tentu saja sang Raja jatuh hati dan meminangnya menjadi istri.

Moral cerita itu saya pegang terus sejak saya membaca buku itu ketika Sekolah Dasar. Tentang sebuah kekuatan doa dan sikap optimis dari seorang ibu kepada anaknya. Bahkan ketika orang lain tidak memiliki harapan sama sekali. Doa itu menembus ke langit yang paling tinggi dan mampu mengubah nasib buruk menjadi nasib yang baik. Hal yang sepele seperti itu yang sering dilupakan manusia zaman sekarang. Action berkali-kali dilakukan tapi mengabaikan sesuatu yang dianggap kecil yang dianggap doa. Sewidak Loro cerita yang sederhana yang ketika dibacakan pada anak-anak, mereka akan paham maknanya.

Doa dan Klik

Lalu apa hubungannya doa dengan klik? Saya menyebutnya klik sebagaimana anak-anak muda sering menyebutkan. Bila mereka cocok dengan seseorang mereka akan mengatakan klik.

Klik itu bunyi yang biasa. Bunyi yang bisa dihasilkan oleh dua benda yang beradu dan terbentur. Tidak semua benda memang menghasilkan bunyi klik. Songket telepon dimasukkan ke ujungnya berbunyi klik. Tombol lampu ketika dinyalakan atau dimatikan akan berbunyi klik. Hingga akhirnya klik itu menjadi diperlebar maknanya menjadi sesuatu yang sering diartikan sebagai bentuk kecocokan.

Aku dan kamu klik. Itu artinya aku dan kamu cocok. Aku dan kamu menjadi satu kesatuan utuh. Klik dan doa itu rangkaian yang menyatu untuk saya. Karena saya selalu berdoa agar berada di dalam lingkungan yang tepat, teman-teman yang tepat, dan doa itu saya percayai bisa menjadi pembuka jalan untuk bertemu dengan orang-orang yang tepat juga berada di lingkungan yang tepat, maka ada signal tersendiri ketika saya berada pada suatu siatuasi yang tidak tepat.




Klik itu artinya, ketika saya melihat seseorang mendekat tapi signal di hati saya mengatakan bahwa ia bukan teman yang cocok untuk saya, maka saya serasa ada tembok menghalangi. Maka doa itu membuat saya selalu bertemu dengan teman-teman yang memang klik untuk saya. Bukan karena teman-teman itu memahami saya, tapi karena kami saling memahami. Bukan karena pertemanan arahnya juga di jalan yang lurus tanpa masalah. Tapi pertemanan itu hadir untuk saling membantu menguatkan ketika datang masalah.
Doa itu membuat segala yang rumit menjadi sederhana. Terkadang kemampuan doa bekerja melebihi kemampuan kita merencanakan. Segalanya menjadi mudah selesai ketika dibantu dengan doa.

Doa dan Action

Cerita Sewidak Loro memang tidak mengajarkan action. Si mbok, ibu Sewidak Loro terlalu lugu untuk melakukan action menjadikan putri buruk rupanya menjadi istri seorang raja. Si Mbok tahu diri. Dan saking tahu dirinya itu, ia berdoa terus menerus dengan suara lantang. Hingga suaranya itu terdengar oleh orang lain dan orang lain bertindak melakukan action yang akhirnya berwujud menjadi sebuah kenyataan.

Kita hanya berdoa dan merasa bahwa doa saja akan mengantar kita pada sesuatu perubahan bisa saja terjadi. Apalagi doa itu kita panjatkan bukan karena kita bukan karena kita orang yang selurus seperti Mbok-nya Sewidak Loro. Tapi karena kita orang yang malas untuk melakukan sebuah action. Kita tidak mau berubah bukan karena keterbatasan diri kita tapi karena kita memang malas untuk melakukannya.

Di Negeria, seorang pengemis yang bertahun-tahun menjadi pengemis pada satu titik akhirnya melakukan action. Itu terjadi ketika seorang peramal melihat garis tangannya dan melihat tanggal lahirnya yang katanya sama dengan garis tangan dan tanggal lahir pelukis terkenal Leonardo Da Vinci. Sebuah ramalan bagus tanpa action tetap menjadikannya pengemis selama bertahun-tahun. Hingga ia akhirnya bertemu peramal kedua dan meramalkan hal yang sama. Lalu ia mulai melakukan perubahan.



Pengemis itu mulai belajar melukis. Ia mulai melakukan action. Berhari-berbulan hingga akhirnya lukisannya menjadi bagus dan memiliki daya jual tinggi. Akhirnya ia dikenal sebagai seorang pelukis terkenal yang lukisannya banyak digemari di negaranya.

Action bukan sekadar berharap dan berdoa. Jika doa adalah landasan, maka action adalah pesawat terbangnya yang akan membawa kita sampai pada tujuan. Tinggal kita memilih yang mana. Apakah kita akan action menggunakan pesawat mainan, helikopter, pesawat penumpang atau sebuah pesawat jet. Masing-masing tentunya ditentukan dengan kapasitas kemampuan kita untuk menalar sampai sejauh mana kita bisa melakukan action itu. Jika nyali kita kecil jangan bermimpi menggunakan pesawat jet. Bisa hancur berkeping kita karena tidak bisa mengendalikannya.

Lakukan action dari hal paling kecil yang kita bisa. Lalu bertahap setelah yang kecil itu menjadi kebiasaan, tingkatkan action pada sesuatu yang lebih besar dan lebih besar lagi. Hingga pada suatu saat kelak, kita akan berdiri di suatu tempat dimana kita merasa bahagia karena itulah hasil yang selama ini ingin kita dapatkan.


Mari kuatkan doa kita.

Sumber Artikel 

Ketika Rasa MALAS itu datang...!!!

iklan murah


Rasa malas adalah hal yang kerap menyambangi kita dalam kehidupan sehari-hari. Perasaan ini membuat kita enggan memulai tugas yang memang harus segera diselesaikan, perasaan ini pulalah yang tidak jarang jadi alasan di balik pilihan untuk menunda sebuah pekerjaan. Bagaimana denganmu, apakah kamu juga masih sering malas?
Kali ini Admin akan mengajakmu berpikir ulang, apakah layak kemalasan dipertahankan? Setiap rasa malas datang dan menyapa, nggak ada salahnya kamu coba putar hal-hal ini di otakmu.

1. Tanyakan Pada Diri Sendiri, “Kenapa Sih Aku Melakukan Ini?”


Setiap rasa malas datang, coba deh pikirkan alasan kenapa kamu memilih untuk menunda mengerjakan tugas. Apakah karena tugasnya terlalu berat, teman satu tim yang tidak menyenangkan, atau memang karena kamu merasa tidak mampu menyelesaikannya? Temukan alasan terbesar di balik rasa malas yang menyerangmu.
Mengenali sumber rasa malas penting untuk dilakukan, sebab lewat cara inilah kamu akan bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasinya. Tanpa mengetahui sumber dari rasa malas yang menyerangmu, kamu juga tidak akan tahu apa yang sebaiknya harus dilakukan. Berusaha menghalau rasa malas tanpa tahu penyebabnya itu seperti kamu sedang demam, tapi malah minum obat untuk batuk. Bisa sih, tapi sia-sia.

2. Kalau Malas Sekarang, Apa yang Harus Kamu Bayar Nanti?


Kalau kamu malas dan menunda mengerjakan tugas, apa yang harus kamu bayar nanti? Coba hitung berapa banyak hal yang perlu kamu korbankan jika rasa malas yang mendatangimu tidak segera kamu usir. Contohnya, kamu enggan menyelesaikan tumpukan paper yang deadline-nya pekan depan, merasa masih punya waktu seminggu penuh untuk mengerjakannya.
Kemalasanmu membuka laptop untuk mulai mencari referensi harus dibayar dengan hilangnya waktu bersosialiasasi dengan teman-teman di pekan depan. Kamu akan tenggelam dalam tumpukan tugas yang semakin tidak bisa ditinggalkan. Belum lagi kalau nilai yang kamu dapatkan jelek karena kamu mengerjakannya dengan terburu-buru.
Nah lho, mendingan nggak malas sekarang atau menyesal kemudian?

3. Ingat Deh, Hal yang Kamu Tunda-Tunda Itu Akan Terasa Lebih Mudah…..Kalau Mulai Dikerjakan


Hal tersulit dalam sebuah pekerjaan adalah memulainya. Mengumpulkan tenaga dan niat untuk mengawali sesuatu memang membutuhkan upaya yang tidak kecil. Namun coba deh ingat-ingat lagi, ketika kamu sudah mulai mengerjakannya beban itu sedikit demi sedikit terangkat dari pundakmu, ‘kan?
Suatu hal yang perlahan mulai dikerjakan akan makin menunjukkan hasil akhirnya. Kalau kamu mulai mencicil pendahuluan dan mencari pertanyaan riset untuk paper akademismu, perlahan hal-hal yang harus masuk di bab pembahasan akan mulai terbersit di otakmu. Saat kamu mulai membuat story line untuk video yang harus kamu selesaikan, kamu akan mengerti scene dari menit keberapa yang harus dimasukkan.

4. Mau Malas Ataupun Tidak, Tugasmu Tetap Harus Diselesaikan


Rasa malas tidak akan serta merta mengubah kewajibanmu. Semalas apapun kamu memulai, tugas dan kewajiban yang diberikan padamu akan tetap perlu kamu selesaikan. Dosen, orang tua, rekan kerja, hingga atasanmu tidak akan menolerir melesetnya tenggat waktu karena alasan: malas.
Berusahalah untuk selalu mengingat hal ini setiap rasa malas menyerang. Apa untungnya malas, saat kewajiban dan hidup tidak mau mentolerir kemalasan yang kamu rasakan? Lebih baik menghadapi kewajiban dan segera menuntaskannya, dibanding terus-terusan berkutat dengan rasa malas yang membuatmu tidak produktif.

5. Kita Hidup Saling Bersisian, Kemalasanmu Bisa Membawa Dampak Besar Bagi Hidup Orang Lain

Ketika rasa malas jadi pemberat di kaki dan tanganmu, ingatlah bahwa kemalasan yang kamu rasakan saat ini bisa membawa dampak besar bagi hidup orang lain. Kalau kamu malas mencicil tugas hingga mengerjakannya dengan asal-asalan kemudian, rekan sekelompokmu bisa turut mendapat nilai yang tidak memuaskan. Saat kamu malas mengerjakan laporan keuangan untuk kantor, bisa jadi nanti manajermu yang kena semprot atasan.
Ingatlah bahwa setiap keputusan yang kamu ambil bisa membawa dampak yang besar bagi kehidupan orang lain. Menjadi dewasa berarti tidak lagi memikirkan keinginan dan egomu sendiri. Ada kepentingan orang lain yang juga perlu kamu pertimbangkan dalam setiap tindakan yang kamu ambil.

 6. Stop Menyalahkan Keadaan dan Orang Lain, Kamu Bertanggung Jawab Pada Perasaanmu Sendiri



“Ya wajar dong aku malas, dosennya nggak asyik. Teman-teman sekelompoknya juga membosankan.”
“Bos-ku otoriter banget, jadi malas masuk kantor deh”
Berhentilah menyalahkan keadaan dan orang lain atas rasa malas yang tidak bisa kamu halau itu. Yang salah bukan mereka, kesalahan itu ada pada dirimu sendiri. Kamulah yang bertanggung jawab pada manajemen perasaan yang kamu alami. Ketika rasa malas tidak bisa kamu temukan solusinya, berarti ada yang salah dengan kontrol dirimu.
Ambil nafas dalam-dalam, tenangkan diri dan yakinkan bahwa kamulah kapten dari tubuh dan perasaan yang kamu alami. Ambil kendali atas mood dan berbagai perasaan lain yang sedang kamu hadapi. Stop menjadikan orang lain kambing hitam dari lemahnya kontrol diri yang kamu miliki.
  7. Terjerembab Di Lubang Kemalasan Berarti Menyerah Kalah Pada Diri Sendiri

You are the captain of your soul, kamu-lah yang seharusnya punya kendali penuh atas gempuran emosi yang kamu rasakan. Kamu punya daya untuk memilah emosi mana yang layak kamu selami, dan emosi macam apa yang harus kamu tinggalkan. Memilih menyerah dan tenggelam pada kubangan rasa malas menunjukkan kamu kalah dalam perang melawan diri sendiri.
Kuasai emosimu, atur dan tempatkan prioritasmu sebaik mungkin. Kalau kamu punya niat, kemalasan itu pasti bisa kamu lawan kok! 
Sudah siap menghalau rasa malas yang sering jadi penghalang bagi kemajuan pribadimu? Hus-hus sana, usir si kemalasan jauh-jauh!

Syukuri pengalaman pahit ini Sebagai Anugerah...

iklan murah


Hidup kita sebagai manusia terus berputar seperti roda. Ada saatnya kita di atas, ada pula masa-masa kita berada di bawah. Saat berada titik yang rendah, kita merasakan derita, sampai terkadang rasanya kita gak bisa terima, bahkan sampai ingin memaki Tuhan dan dunia.
Tapi, cobaan datang pada kita bukan tanpa maksud. Penderitaan adalah ujian kenaikan tingkat sebagai manusia. Inilah cobaan-cobaan yang kamu hadapi dalam hidup sehari-hari, yang sebenarnya adalah sebentuk karunia yang sedang “menyamar.”

1. Hari Kamu Tahu Kekasihmu Berselingkuh



Mengetahui kalau orang yang kamu kasihi ternyata berselingkuh dengan orang lain itu memang menyakitkan. Kamu sudah memberikan kepercayaan dan cinta yang seutuhnya buat si dia, tapi dia ternyata gak bisa menghargai semua itu dengan memberikan kesetiaannya padamu.
Menemukan fakta bahwa orang yang kita cintai ternyata tidak setia pada kita memang menyakitkan. Tapi, di balik semua itu, kamu sudah sewajarnya bersyukur karena menerima cobaan ini. Lebih baik mengetahuinya sekarang, ‘kan, daripada baru tahu bertahun-tahun kemudian?
Ketika tahu kekasihmu selingkuh, itu bukan akhir dunia kok. Justru hal ini akan membuka kesempatan buatmu untuk menemukan seseorang yang benar-benar baik untukmu.

2. Ketika Kamu Gagal Mendapatkan Pekerjaan Idaman



Kamu mungkin punya pekerjaan yang selama ini sudah jadi idaman. Selepas lulus dari perguruan tinggi, kamu berharap untuk diterima di sana dan sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Tapi, harapan dan antusiasmemu pun pupus ketika kamu dinyatakan tidak lolos untuk bergabung ke perusahaan yang kamu inginkan tersebut.
Inilah lucunya hidup. Terkadang kita sangat menginginkan sesuatu, tapi sekeras apapun berusaha, kita tidak berhasil mendapatkannya.
Saat menghadapi kegagalan macam ini, ingatlah:
“Tuhan memang tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan, tapi Dia selalu memberi apa yang kita butuhkan.”
Jadi, jangan menyerah dulu. Saat satu pintu tertutup, artinya pintu kebaikan slainnya akan segera terbuka buatmu. Selama kamu mau berusaha ya, tentunya.

3. Saat Kamu Diberhentikan Dari Pekerjaan




Momen ketika kamu mendapatkan pemberitahuan bahwa kinerjamu tidak cukup baik dan berujung dengan pemecatan memang tidak ayal membuat hancur. Bagaimana tidak, semua dedikasi dan kerja kerasmu seakan dilupakan begitu saja. Kamu merasa kesal, tidak berharga dan dilupakan segala sumbangsihnya selama ini.
Sebelum marah dan menyalahkan perusahaan atau rekan kerjamu ingatlah: perusahaan adalah bisnis. Sangat wajar apabila mereka memberhentikan karyawannya yang dianggap kurang memberikan kontribusi. Lihat dan tengok lagi dirimu, apakah selama ini kamu sudah memberikan performa yang terbaik tiap harinya?
Dipecat dari tempatmu bekerja bisa jadi titik balik bagimu untuk berintrospeksi. Pertama, kamu bisa secara objektif menilai performamu selama ini. Kedua, kamu pun bisa punya kesempatan untuk kembali menggali hal apa yang sebenarnya paling kamu sukai.
Memang sih, kamu jadi pengangguran, tapi jika kamu lihat dari sudut pandang lain– ini adalah kesempatan bagimu untuk mengerjakan sesuatu yang sesuai hatimu.

4. Saat Usaha Terbaik Belum Cukup Untuk Membuatmu Berhasil



Kamu adalah seorang atlet badminton yang selama ini sudah berjuang keras agar bisa lolos seleksi Uber Cup. Hampir 16 jam sehari kamu dedikasikan untuk berlatih, tanpa kenal lelah. Ketika teman-teman seumurmu bisa jalan-jalan ke mall dan pacaran, kamu hanya berteman raket dan kok. Namun, usaha keras selama ini ternyata belum bisa membuatmu lolos seleksi.
Ketika kamu dikalahkan oleh orang lain di bidang yang kamu kuasai, dirimu merasa gagal. Kamu lupa, di luar sana masih banyak orang lain yang lebih berbakat dan bekerja sama kerasnya denganmu. Bakat hanya membawamu sampai ke titik tertentu. Kegigihan dan dedikasilah yang akan menentukan segalanya.
Secara tidak langsung, ini adalah cara Tuhan mengingatkanmu untuk tetap rendah hati dan selalu ingat bahwa di atas langit masih ada langit. Kemampuanmu yang belum seberapa itu tidak layak membuatmu jumawa.

5. Waktu Teman yang Kamu Percaya Justru Menusukmu Dari Belakang



Teman adalah seseorang yang kita anggap bisa dipercaya dan diandalkan. Namun ternyata menemukan teman yang baik itu tidaklah mudah. Teman yang selama ini sudah sangat akrab denganmu pun bisa saja berkhianat dan menusukmu dari belakang. Ini bisa terjadi di berbagai lini kehidupan. Mulai dari kehidupan romantis hingga urusan pekerjaan.
Meski sakit, tetaplah syukuri kejadian ini. Ketika teman yang kamu percayai menusukmu dari belakang, anggaplah itu sebagai sebuah berkah; kamu memang sudah memberi penilaian keliru, tapi sekarang kamu punya kesempatan utnuk memperbaiki semua dan mengenyahkan musuh dalam selimut dari hidupmu untuk selamanya.

6. Momen Saat Hatimu Hancur Berkeping-Keping



Patah hati bukan cuma perkara ditinggalkan pacar atau putus cinta. Hati yang serasa terbelah jadi 2 itu bisa disebaban oleh kekecewaan pada orang tua, saudara, kegagalan besar dalam hidup, hingga muncul karena penyesalan berkepanjangan. Rasanya kamu selesai, gagal sebagai manusia.
Di titik ini kamu akan bertanya apa arti dibalik semua rasa sakit yang kamu rasakan. Dan, kenapa harus kamu yang diberi rasa sakit macam ini? Hey, jangan menyerah dulu. Ingatlah bahwa lewat hati yang patah kamu akan belajar ilmu yang butuh waktu lama untuk jadi ahli di dalamnya, namanya: ilmu ikhlas.
Kamu akan belajar makna mencintai yang mendalam dan bahwa kamu tidak bisa selalu mendapatkan apa yang kamu inginkan. Lewat ini pula kamu belajar untuk menyelami sisi tergelap hati manusia, di mana cinta bisa berubah menjadi rasa benci dan dendam jika gagal kamu kelola dengan baik.


7. Kala Kamu Menyentuh Titik Terendah Dalam Hidup



Di masa inilah kamu merasa kehilangan semuanya, gak punya apa-apa dan gak punya siapa-siapa. Barangkali kamu dipecat dari pekerjaan, putus cinta, kehilangan orang tua, dan menghadapi kegagalan disaat bersamaan. Semua yang kamu lakukan serasa sia-sia. Sempat kamu merasa, tidak ada alasan lagi bagimu untuk melanjutkan hidup.
Titik terendah banyak dianggap sebagai musibah, tapi dengan sedikit perubahan sudut pandang kamu justru bisa memandangnya sebagai sebuah anugerah. Di titik paling nadr ini, kamu punya kesempatan untuk merefleksikan kesalahanmu dan bisa menata kembali dirimu untuk awal yang baru.

8. Hari Ketika Kamu Kehilangan Orang Terkasih



Keberadaan orang terkasih adalah amunisi bagi kehidupanmu. Dukungan dan penerimaan merekalah yang membuatmu mampu menghadapi naik dan turunnya episode hidup. Namun, seperti pertunjukan teater yang pasti selesai — suatu saat mereka juga akan habis masanya untuk berada dalam kehidupanmu. Satu persatu, mereka akan diambil dari dunia ini. Meninggalkanmu.
Sulit rasanya membayangkan — atau mengalami — sedihnya mengantarkan orang yang kita sayangi ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Tapi, dari sinilah kamu belajar makna hidup yang indah sekaligus begitu rapuh. Kehilangan seseorang yang kita cintai akan membawa pemahaman baru dalam dirimu tentang nilai sebuah kehidupan.
Dari pengalaman kehilangan orang terkasih kamu pun akan paham, pentingnya memberi perhatian selama mereka masih ada.

9. Saat Kamu Merasa Lelah dan Ingin Menyerah



… Tapi kamu memutuskan untuk tidak menyerah. Kamu memilih untuk bangkit dan jalan terus. Saat itulah, kamu mendapatkan kekuatan untuk menembus segala rintangan yang menghadang dan meraih keberhasilan.
Tiap orang mungkin memaknai sukses secara berbeda. Tapi ada satu hal yang kita percayai: sukses berarti terus melangkah maju melewati batasmu sendiri untuk meraih tujuan. Sukses berarti enggan menyerah saat seluruh tubuhmu rasanya ingin berhenti. Sukses berarti terus berjuang meski kamu sudah lelah untuk berdiri.

Mau gak mau, cobaan akan datang ke hidupmu. Kini pilihanmu adalah menganggapnya sebagai musibah dan tetap terpuruk atau menanti hal baik yang datang setelah ujian itu selesai.
Saat cobaan datang, ingatlah satu hal: gak ada badai yang gak berlalu, kok!


Rumus Galau

iklan murah


Mari kita kupas galau itu apa sih? menurut kamus besar Bahasa Indonesia galau dalam konteks ini artinya kacau tidak karuan. Jadi saya mengartikan bahwa kebanyakan orang Indonesia saat mengatakan galau itu mengacu pada perasaan galau. Dimana artinya perasaan mereka sedang tidak karuan yang akhirnya menuju pada penderitaan batin.

Manusia dalam hidupnya sering mengalami penderitaan, namun jarang yang bertanya-tanya apa sih penderitaan itu? kebanyakan dari kita hidup yah jalani saja. Kita sering tidak peduli dengan apa asal dari perasaan tidak enak yang saya hadapi ini.

Penderitaan nampaknya merupakan sesuatu yang sudah ter-install dalam diri kita dan tidak dapat dihilangkan. Bahkan Eric Cassell seorang ahli medis mengatakan bahwa walaupun tugas seorang ahli kesehatan adalah mengurangi/menangani penderitaan pasiennya, sangat jarang sekali penelitian yang berkenaan dengan topik ini.

U Kyaw Min seorang ahli Abhidhamma (ilmu yang mempelajari tentang pikiran manusia) membuat formulasi matematika yang dapat mengukur tingkat penderitaan.





Bila hasilnya lebih dari satu maka anda mengalami kepuasaan, bila hasilnya dibawah satu maka kita mengalami penderitaan.

Misalnya jumlah keinginan adalah 70 dan jumlah keinginan yang terpenuhi adalah 50.
Maka 50/70= 0.71 maka artinya kita menjadi menderita.
Untuk mendapatkan kepuasaan maka kita bisa meningkatkan jumlah keinginan yang terpenuhi menjadi 70 atau kita bisa mengurangi total dari seluruh keinginan menjadi 50.

Saat itu salah satu dari dua hal tersebut terjadi anda akan mengalami kebahagiaan setidaknya sampai anda memiliki keinginan baru yang ingin dipenuhi.

Anda mungkin sudah menyadarinya bahwa apa yang saya maksud dengan penderitaan diatas adalah penderitaan batin. V. E. Frankl seorang ahli psikologi membagi penderitaan menjadi beberapa kategori yaitu

1. Penderitaan fisik
2. Penderitaan batin
3. Penderitaan spiritual

Penderitaan fisik dikatakan adalah penderitaan yang tidak dapat dihindari. Saya juga menyarankan untuk tidak menghindari sakit fisik. Alasan saya menggunakan kata sakit disini adalah karena sakit belum tentu menderita. Saat kita mengalami sakit kita bisa saja hanya merasakan sakit tersebut dan tidak menderita karena sakit tersebut.

Tentunya sebagai hypnotherapist saya tahu bahwa perasaan sakit dapat dihilangkan dengan cara tertentu. Hypnotherapy memiliki banyak teknik yang dapat meredakan rasa sakit fisik ini. Lalu mengapa tidak dihilangkan?

Pasalnya karena rasa sakit merupakan sinyal adanya sesuatu yang tidak beres. Rasa sakit memberikan sinyal pada diri untuk memperbaiki sesuatu. Untuk itulah rasa sakit menjadi penting. Bagi hypnotherapist yang aktif menerapi orang saat anda melakukan terapi anestesia sebaiknya selalu didampingi seorang ahli medis kecuali bila anda sendiri terlisensi untuk melakukan kegiatan medis.

Penderitaan lainnya adalah penderitaan batin dan spiritual. Ketiga penderitaan ini dapat dibantu dengan mengetahui apa hal yang menyebabkan orang yang menderita semakin menderita. Shizen Young seorang pengajar Buddhist membuat sebuah formula matematika untuk menjelaskan hal ini:

Penderitaan = Sakit X Perlawanan (Suffering = Pain X Resistance)

Mari kita masukkan angka untuk menjelaskan rumus diatas. Anggaplah anda sedang merasakan sakit, dari skala 1 sampai 100 berapakah rasa sakit anda? anggaplah 70. Lalu sekarang kita ukur seberapa anda menahan rasa sakit tersebut, anggaplah anda menahannya dengan level sekitar 50.

Maka penderitaan yang anda alami adalah 70 dikali 50 yaitu 3500. Sekarang anggap anda mengalami sakit sebesar 70 dan anda tidak menahan atau melawan rasa sakit tersebut. Alhail 70 dikalikan 0 adalah 0. Tidak ada penderitaan.

Konklusinya adalah rasa sakit adalah sesuatu yang pasti, tidak ada orang yang hidup tidak merasakan rasa sakit. Namun kita bisa memilih untuk menderita atau tidak. Dan cara untuk menjadi bahagia adalah bukan dengan melawan rasa sakit tersebut. Tetapi dengan menerima rasa sakit itu, mendengar rasa sakit itu, menyadari rasa sakit itu dan membiarkan rasa sakit itu pergi. Alhasil anda tidak akan pernah menderita lagi.

Dengan mengetahui apa itu penderitaan kita, maka seharusnya kita menjadi sadar atas apapun penderitaan yang kita rasakan. Dan dari situ kita mulai berfokus dimasa kini dan menikmati hidup yang ada sambil menuju pada impian/keinginan yang membangun.

Girls Plis Stop Now...!!!, Ini Kebiasaan Yang Harus Kalian Hentikan, Sekarang...!!!

iklan murah



Berapa banyak majalah atau buku tentang kepribadian yang udah kamu baca? Atau, berapa kali kamu harus pasang muka “pura-pura paham” ketika ibumu mulai ceramah soal gimana caranya jadi cewek yang baik?
Well…kalau kamu memang punya keinginan jadi “cewek yang baik”, sebenarnya ini kebiasaan-kebiasaan tipikal cewek yang menurut Admin harus dipikir ulang sebelum kamu lakukan:

1. Foto Muka Bebek



Nggak tau mulainya kapan, tapi tren yang satu ini emang bertahan banget ya, girls! Entah kenapa cewek-cewek hobi banget foto dengan bibir yang dimonyong-monyongin. Mungkin biar keliatan seksi, wajahnya jadi lebih tirus, atau emang lagi males difoto? Entahlah…


2. Nyinyir



Ini lho, kebiasaan cewek yang wajib banget segera dihentikan. Yup, nyinyir alias ngomongin orang! Mending sih kalau ngomongin yang baik-baik, misal:
“Wah, alhamdulilah ya rajin sholat. Calon istri idaman, tuh!”
Tapi, nyinyir identik sama ngomongin yang jelek-jelek, misal:
“Ih, liat deh cewek itu, bajunya alay banget. Ya elah, padahal mukanya nggak cakep-cakep amat!”

3. Cewek Dandan Berarti Bodoh?



Menganggap kalau cewek-cewek yang suka dandan dan memperhatikan penampilan itu bodoh jelas nggak sepenuhnya benar. Banyak kok cewek-cewek yang punya paket komplit: cantik, bisa dandan, dan pintar. Memang, ada juga yang cuma bisa dandan, tapi males mikir. Tapi bukan berarti kalau cewek yang nggak dandan otomatis juga nggak males mikir. Intinya, jangan menilai seseorang dari luarnya aja.

4. “Oh, I Hate Drama!”



Biasanya, cewek-cewek yang bilang “I hate drama!” adalah justru yang paling dramatis di antara kaumnya. Ya udah sih kalau cewek emang suka drama-drama nggak jelas. Mungkin itu semacam anugrah atau takdir.

5. “Aku Nggak Apa-Apa Kok Makan Di Warteg. Yang Penting Temen Makannya, Bukan Tempat Atau Makanannya.”



Biasanya, kata-kata ini sengaja dipakai sama cewek-cewek yang lagi nge-gebet cowok berduit. Biar nggak dibilang matre atau mata duitan, keluarlah kata-kata sakti ini.
Kalau emang beneran nggak masalah buat makan di warteg, nggak perlu diomongin juga kali…

6. Cowok, Cowok, Dan Cowok



Nggak ada cowok berarti dunia kiamat. Nah, cewek yang punya pemikiran semacam ini emang bikin males. Menganggap kalau pacar atau gebetan itu yang terpenting. Kemudian, mengabaikan sahabat-sahabat cewek yang sebenarnya justru paling peduli.

7. “Temenan Sama Cowok Lebih Enak Daripada Sama Cewek”



Yakin temenan sama cowok lebih enak daripada sama cewek? Kalau mau ngomongin PMS, haid nggak lancar, cari shampo yang cocok, atau merek bra yang bagus, bisa nggak sama teman cowok?
Bagaimanapun kamu tumbuh sebagai cewek yang secara alamiah emang butuh teman cewek. Banyak hal yang nggak dimengerti cowok dan cuma bisa dijelaskan pada sesama cewek. Begitu juga sebaliknya, ketika berteman sama cowok dan jadi satu-satunya cewek dalam acara mereka, kamu bakal merasa canggung.


8. Selalu Jadi Headline



Pernah nggak mengalami punya teman cewek yang hobi banget curhat? Setiap kali ketemu, dia bakal jadi pembicara dan kamu cuma pendengar. Topiknya cuma seputar masalah pribadi dia, mulai dari cowok, kerjaan, sampai keluarganya. Kamu nggak pernah punya kesempatan buat ngomong.
Nah, sebel nggak sama teman yang seperti itu? Kalau udah tau betapa menyebalkannya jadi korban, jangan pernah bersikap seperti itu ke temanmu.

9. Eksis Agak Kelewatan



Boleh kok kalau pengen eksis di media sosial. Tapi, dipikir-pikir juga — dalam sehari, berapa kali kamu update status, nge-tweet, atau posting foto? Kalau tujuanmu jelas sih nggak apa-apa. Misal, pengen kampanye menolak reklamasi Bali atau mengkritisi pemilu presiden kemarin. Posting selfie juga nggak apa-apa kok! Asal jangan posting 10 selfie yang berbeda dalam sehari. Kalau sudah begini, mungkin kamu lelah…

10. Suka Ngeluh



Girls, semua orang di dunia ini punya masalahnya masing-masing. Jangan mengeluh sambil merasa jadi orang paling menderita se-dunia. Di luar sana masih banyak orang yang nggak seberuntung kamu.
Jadi, kalau kamu mengeluh cuma gara-gara lagi bokek atau kesepian di malam minggu, kamu harus cepat bertobat.


11. Terobsesi Sama Mantan



Banyak cewek mengalami yang namanya terobsesi sama mantan. Mereka biasanya belum bisa move-on walaupun udah putus dalam waktu lama. Selain stalking akun media sosial si cowok, cewek yang obses biasanya nggak pernah capek buat cerita tentang mantannya.
Nah, yang jadi korban adalah teman-teman si cewek yang biasa jadi pendengar. Bukan lagi sebel, mereka biasanya udah sampai di level muak.


12. Sok Cool!



Salah satu sifat cewek yang lumayan menyebalkan adalah bersikap sok cool. Biasanya, sikap ini ditunjukkan saat berada di lingkungan baru atau bertemu orang-orang baru. Sok jagoan, sok ngerti bola, sok jago basket, dan sok-sok lainnya.


13. Kekeuh, Nggak Mau Terlihat Menangis



Nah, kalau yang satu ini namanya sok kuat! Punya perasaan yang lebih sensitif dan lembut, nggak ada salahnya kalau cewek jadi mudah menangis. Menangis bukan berarti cewek itu lemah atau rapuh. Tapi, lebih pada meluapkan perasaan agar setelah itu merasa lega.


14. Nggak Mau Speak-Up



Walaupun nggak terjadi sama semua cewek, kebanyakan cenderung bersikap pendiam dan nggak mau banyak omong. Sama pacar atau sama teman, cewek lebih milih bilang ‘iya’ atau ‘oke’ walaupun sebenarnya dia nggak setuju.
Akhirnya, cewek cuma bisa memendam apa yang sebenarnya ia inginkan. Kalau terus-terusan seperti itu, apa nggak makin banyak kerutan di wajah, tuh?


15. Manja



Sesekali bersikap manja sama pacarmu sih boleh-boleh aja, misal lagi capek dan minta diantar-jemput ke kantor. Tapi, sikap manja itu nggak boleh dipelihara terus-menerus. Jangan sampai kamu bersikap manja sama keluarga atau temanmu juga.
Dengan bersikap seperti itu kamu justru mengkerdilkan dirimu sendiri. Membuat dirimu seakan-akan lemah dan perlu selalu dibantu. Ayo tunjukkan kalau kamu cewek mandiri yang bisa berdiri di atas kakimu sendiri!

Buat para cewek nih, udah siap berubah belum? Percaya deh, ketika kamu bisa membuat perubahan untuk hal-hal di atas, kamu akan menjadi pribadi yang lebih baik. Semangat ya!
ad size ad size ad size ad size ad size ad size

Artikel Menarik Lain nya

Kamu dapat berlangganan dan mendapatkan Artikel Terbaru dari e.com secara GRATIS hanya dengan memasukan alamat email address anda dibawah ini lalu pencet tombol SUBSCRIBE :

Delivered by FeedBurner

ESTOGADO BAGS